Membangun Profil Baseline: Sistem akan mengumpulkan data tentang aktivitas normal dalam jaringan, seperti pola lalu lintas, perilaku pengguna, dan aktivitas sistem.
Mendeteksi Anomali: Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mencari penyimpangan dari profil normal. Peningkatan volume lalu lintas yang tidak biasa, akses ke file sensitif, atau upaya login yang gagal berulang kali adalah contoh aktivitas yang mencurigakan.
Respon terhadap Ancaman: Setelah anomali terdeteksi, sistem dapat melakukan tindakan seperti memblokir akses, memunculkan peringatan, atau memulai investigasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Behavior monitoring adalah lapisan pertahanan tambahan yang sangat penting dalam dunia cybersecurity. Dengan kemampuannya untuk mendeteksi ancaman secara proaktif dan beradaptasi dengan lanskap ancaman yang terus berubah, pemantauan perilaku memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi organisasi. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, manfaat yang ditawarkan oleh teknologi ini tidak dapat diabaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H