Akhir-akhir ini, Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan terhadap kasus penyakit yang menyerang anak-anak, dimana sebagian besar disebabkan oleh tidak diterapkannya pola hidup sehat. Banyak anak mengalami masalah gizi buruk, obesitas, dan penyakit menular seperti diare serta infeksi saluran pernapasan. Hal tersebut berkaitan erat dengan pola makan tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, dan kurangnya kebiasaan higienis. Kurangnya edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan aktivitas fisik di kalangan keluarga, ditambah dengan maraknya konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis, memperburuk situasi ini.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas pada anak usia sekolah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sementara kasus stunting masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Selain itu, lingkungan yang kurang mendukung untuk bermain dan berolahraga, serta kurangnya akses ke fasilitas kesehatan yang memadai, turut berkontribusi terhadap tingginya angka penyakit pada anak-anak di Indonesia. Situasi ini menunjukkan perlunya upaya intensif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan keluarga, untuk mempromosikan dan menerapkan pola hidup sehat demi masa depan generasi muda yang lebih baik.
Desa Bambang, 16 Juli 2024 – tim KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya telah melaksanakan program sosialisasi di SDN 1 Bambang dengan mengusung tema “Pola Hidup Sehat”. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengatasi dan mengurangi permasalahan kesehatan yang saat ini marak terjadi kepada anak-anak yang akan berdampak pada masa depan mereka dengan cara mempersuasi atau mengajak mereka untuk mulai mencegah hal tersebut terjadi sedari dini. Program ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman serta meningkatkan kesadaran kepada anak-anak, khususnya siswa SDN 1 Bambang, mengenai seberapa pentingnya menerapkan pola hidup yang sehat dimanapun dan kapanpun. Inisiatif ini juga mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) terkait kesehatan, yaitu “Desa Sehat”, melalui penyuluhan gizi dan bahan makanan.
Dilanjutkan dengan penayangan video edukasi untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Kemudian, untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya kegiatan sosialisasi, dilakukan pengerjaan soal post-test sebagai indikator untuk membedakan pengetahuan mereka sebelum dan setelah dilakukannya sosialisasi. Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab secara lisan yang merupakan bagian dari ice breaking, karena siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan diberikan hadiah, dilanjut dengan sesi games dan yel-yel agar siswa tidak merasa bosan dan terkesan monoton. Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian konsumsi berupa snack dan susu kacang ijo.
Hasil dari post-test menunjukkan adanya perubahan pemahaman dan pengetahuan mereka tentang pola hidup sehat, dimana sebagian besar siswa mendapatkan nilai yang relatif baik. Hal ini juga ditunjukkan dengan kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang tim KKN berikan pada saat kelas telah selesai (diluar kelas), dimana siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Dengan demikian, kegiatan sosialisasi bertema “Pola Hidup Sehat” dapat dikatakan berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan. Para siswa kelas 6 SDN 1 Bambang telah lebih memahami dan mengetahui bagaimana pola hidup sehat yang benar. Mereka juga memiliki niat untuk mengubah pola hidup agar lebih sehat, karena mereka juga telah menyadari bahwa hal ini akan sangat mempengaruhi masa depan mereka dan tubuh yang sehat adalah investasi jangka panjang yang paling utama dalam hidup.
Penulis : Amelia Zafirah Putri
