Mohon tunggu...
Zafira Hadhiyanti
Zafira Hadhiyanti Mohon Tunggu... Administrasi - Stay curious

Work on the things that you can control, because at the end that's the only thing that you can change

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Atasi Kecanduan Sosial Media dengan Dopamine Detox

31 Januari 2021   02:10 Diperbarui: 31 Januari 2021   02:57 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhir-akhir ini saya merasa kecanduan terhadap sosial media, saya jadi tidak produktif, waktu yang harusnya saya gunakan untuk menyelesaikan tugas, belajar, menyelesaikan buku yang tahun lalu saya beli, ataupun sekedar mencoba hobi baru, jadi tebuang sia-sia.

Parahnya hal itu saya lakukan setiap hari, sampai saya berada di titik dimana saya mulai bosan dan sadar yang dilakukan hanya membuang-buang waktu, dan mulai menemukan dopamine detox/ puasa dopamin.

Apasih Dopamine Detox Itu

Dopamin sendiri adalah sejenis neurotransmitter. Yang menciptakan dopamin adalah tubuh kita, sistem saraf menggunakannya untuk mengirim pesan antar sel saraf. Dopamin berperan dalam bagaimana kita merasakan kesenangan, penghargaan, motivasi, pembelajaran. Yang membantu kita berusaha, fokus, dan menemukan hal-hal yang menarik.

Dikutip dari health.harvard.edu Dopamine detox atau puasa dopamin dikenalkan oleh psikiater California, Dr. Cameron Sepah. Menurutnya puasa dopamine adalah sebuah metode, berdasarkan terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy) di mana kita bisa menjadi kurang didominasi oleh rangsangan tidak sehat seperti, teks, notifikasi, teknologi atau sosial media. Alih-alih secara otomatis menanggapi isyarat yang memicu kesenangan yang sementara, metode ini membiarkan otak kita beristirahat dan mengatur ulang dari stimulus yang mengakibatkan kecanduan.

Perilaku yang Membutuhkan Puasa Dopamin 

Menurutnya ada enam perilaku kompulsif yaitu: makan secara emosional (makan bukan karena lapar tetapi karena sedang mengalami stress), penggunaan internet dan permainan yang berlebihan, perjudian dan belanja, pornografi dan masturbasi, pencarian sensasi dan hal baru (seperti menonton film thriller atau horror), dan narkoba.

Beliau menekankan bahwa puasa dopamin dapat digunakan untuk membantu mengendalikan perilaku apa pun yang menyebabkan perasaan tertekan atau berdampak negatif pada hidup.

Kesalahpahaman Dopamine Detox 

Walaupun puasa dopamin merupakan hal positif, tapi banyak orang yang salah paham dengan puasa dopamin ini. Kesalahpahaman ini muncul karena pada dasarnya kita tidak bisa berpuasa dari dopamin. Meskipun dopamin meningkat sebagai respons terhadap penghargaan atau aktivitas yang menyenangkan, dopamin sebenarnya tidak menurun saat kita menghindari aktivitas yang terlalu merangsang, jadi puasa dopamin sebenarnya tidak menurunkan kadar dopamin.

Dalam wawancara dengan The New York Times, Dr. Sepah menyampaikan, "Dopamin hanyalah mekanisme yang menjelaskan bagaimana kecanduan dapat diperkuat, dan membuat judul yang menarik," tulisnya dalam email. Judulnya tidak harus dipahami secara harfiah. Dan disinilah kesalahpahaman dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun