Psikopat tidak pernah memilih, psikopat bisa saja berasal dari orang-orang disekeliling kita. Kali ini saya mau berbagi informasi mengenai psikopat. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Psikopat tidak sama dengan penyakit jiwa sebab  bahwa setiap melakukan aksinya seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. psikopat ditemukan di berbagai profesi, kelas sosial, dan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Lalu bagaimana mendeteksi seorang psikopat?
Terdapat tiga ciri utama yang biasanya melakat pada seorang psikopat, yakni egosentris, tidak punya empati, dan tidak pernah menyesal. Selain itu, seorang psikopat juga memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini.
- Tidak memiliki empati
- Emosi dangkal
- Impulsive dan sulit mengendalikan diri
- Pembohong
- Egosentris
- Pintar bicara
- Melanggar norma sosial yang persisten
- Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah.
- Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
- Antisosial
Untuk mendiagnosa perilaku psikopat diperlukan beberapa tahapan observasi dan serangkaian tes, salah satunya dengan wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV). Namun, untuk mendiagnosa secara lengkap apakah seseorang terdeteksi mempunyai perilaku psikopat dilakukan beberapa prosedur:
- Pemeriksaan kesehatan tubuh dan otak menggunakan MRI dan elektrensefalogram
- Wawancara dan menggunakan metode DSM IV dan dicocokkan dengan standar yang ada.
- Memperhatikan gejala-gejala pasien
- Melakukan psikotest, biasanya psikopat mempunyai IQ yang tinggi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H