Tempat tinggal adalah kebutuhan primer. Memiliki rumah sendiri tentunya menjadi impian setiap orang. Di kota besar seperti Jakarta, rumah tapak tentu mahal harganya. Tak sedikit penduduk Jakarta yang  memilih tinggal di rumah vertikal.
Namun, apakah tinggal di rumah vertikal adalah pilihan terbaik? Sebelum memutuskan lebih baik dipertimbangkan dahulu berbagai hal dalam memilih tempat tinggal. Berikut adalah contoh beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat tinggal.
1. Kenyamanan.
Rumah yang ideal tentunya harus nyaman dan aman. Rumah adalah tempat beristirahat, tempat berkumpul dengan keluarga. Apalagi jika ada anggota keluarga yang masih balita atau pun anak-anak, rumah tapak dengan adanya halaman pasti akan jauh lebih nyaman dibandingkan rumah vertikal.
Anak-anak yang tinggal di rumah vertikal akan merasakan kebosanan karena tidak leluasa untuk bermain, misalnya lari-larian. Berbeda dengan anak yang tinggal di rumah tapak dan memiliki halaman tentu lebih bebas bermain.
2. Keuangan.
Membeli rumah tentu disesuaikan dengan kondisi keuangan. Jangan memaksakan membeli rumah secara cicilan di luar kemampuan. Kalau tidak bisa bayar cicilan selanjutnya bisa fatal akibatnya. Rumah bisa ditarik kembali.
Namun, apabila belum mampu membeli rumah tapak, membeli rumah vertikal juga bukan solusi terbaik. Lebih baik mengontrak dulu sementara waktu, barulah kalau uangnya sudah terkumpul bisa membeli rumah yang normal yaitu rumah tapak.
3. Fasilitas di sekitar.
Fasilitas yang memadai juga penting. Jadi, kalau beli rumah itu diusahakan dekat dengan fasilitas umum misalnya sekolah, pelayanan kesehatan, pasar, dan lain-lain.