Aktivitas industri dan aktivitas manusia sehari-hari, menyebabkan terjadinya peningkatan emisi. Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa membawa dampak yang buruk bagi bumi.
Global warming, perubahan iklim, hingga ketidakstabilan perekonomian secara global adalah contoh dampak buruk dari kadar emisi yang tinggi. Menyikapi hal ini, pemerintah dalam programnya menargetkan Net-Zero Emissions (NZE).
Pemerintah menargetkan Net-Zero Emissions (NZE) bisa tercapai setidaknya di pertengahan abad ke-21. Untuk mencapai targetnya ini, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan di sektor energi, lahan, limbah, dan fiskal.
Untuk mewujudkan program Net-Zero Emissions tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Program Net-Zero Emissions membutuhkan dana yang besar sedangkan kapasitas fiskal negara terbatas jumlahnya.
Program Net-Zero Emissions juga berisiko adanya stranded asset (aset yang terbengkalai). Hal ini dikarenakan adanya brown asset yang sudah terlanjur dibangun. Selain itu, dikhawatirkan kurangnya kesadaran dan daya beli masyarakat untuk beralih ke produk yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Menyikapi hal-hal tersebut, kita sebagai warga negara Indonesia diharapkan mendukung dan berperan serta demi terwujudnya Net-Zero Emissions. Kerjasama yang baik dari multipihak yaitu pemerintah, mitra pembangunan, akademisi, filantropi, media, dan masyarakat sangat diperlukan demi kesuksesan program Net-Zero Emissions.
Banyak yang bisa diupayakan dari masing-masing pihak, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pihak pemerintah
Pemerintah hendaknya mengoptimalkan penggunaan dana dengan sebaik-baiknya. Selain itu, pemerintah juga benar-benar melakukan pengawasan agar dana bisa digunakan dengan semestinya. Jadi, pembangunan rendah karbon dan Net-Zero Emissions bisa tercapai sesuai harapan.
2. Mitra Pembangunan