Mohon tunggu...
Zaeni HamdiSH
Zaeni HamdiSH Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu, Sarana Mewujudkan Wakil dan Pemimpin yang Berintegritas

26 Januari 2019   10:22 Diperbarui: 26 Januari 2019   10:45 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun 2019 merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia terkait dengan kepemiluan dimana akan digelarnya pemilu secara serentak, mulai dari pemilihan presiden wakil presiden serta pemilihan legislatif untuk yang pertama kali, pesta demokrasi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 17 april 2019, bukan tidak mungkin pada saat pelaksanaan akan terjadi banyak permasalahan sehingga dapat menggangu atau mencederai proses demokrasi.

Penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU beserta jajaran dibawahnya mulai dari PPK,PPS dan KPPS harus betul-betul menjadi penyelenggara yang berkwalitas, netral, jujur dan adil, selain itu harus bisa bersinergi dengan Bawaslu sebagai lembaga pengawas dan juga masyarakat agar pelaksanaan nanti bisa berjalan sesuai tahapan, sesuai aturan dan tanpa kecurangan.

Sejauh ini sosialisasi terus dilakukan oleh penyelenggara kepada masyarakat, agar masyarakat betul betul paham dan mengerti terkait pemilu serentak dan selain itu harapan terbesarnya partisipasi masyarakat bisa maksimal, sosialisasi dalam pemilu serentak juga menjadi tanggung jawab partai politik.

Bentuk sosialisasi yang dilakukan diantaranya adalah sosialisasi terhadap Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat diharapkan bisa menyampaikan secara "getok tular" kepada masyarakat sekitar. Biasanya informasi ini disampaikan oleh tokoh masyarakat pada jama'ah yasin tahlil, kelompok2 di masyarakat. Bukan tanpa kendala bahwa harapan ini bisa berjalan. 

Tingkat serapan masyarakat, dan kesempatan menyampaikan yang terbatas menjadi catatan bersama, hal yang lebih mengena dalam sosialasasi adalah sosialiasi informal door to door. Kegiatan ini menimbulkan diskusi sehingga memiliki pemahaman mendalam. Harapan dari sosialisasi ini muncul pemahaman terkait kepemiluan sehingga memiliki kemampuan dalam mensosialisasikan kepada masyarakat di sekitar.

Selain itu dilakukan dengan penempelan alat peraga sosialisasi berupa brosur, baligo, spanduk, banner. Penempatan alat peraga sosilasasi dilakukan pada tempat-tempat strategis, diantaranya perempatan, pasar, kantor desa, kantor kecamatan dan tempat umum lainya yang memungkinkan masyarakat secara umum dapat membaca dan mengetahui informasi kepemiluan.

Tak kalah pentinnya ledang (dalam bahasa jawa) juga dilakukan. Ledang dilakukan dengan keliling kampung dengan memberitakan melalui pengeras suara sehingga diharapkan bagi masyarakat yang belum membaca alat peraga sosialisasi dapat mengetahuinya. 

Totalitas penyelenggaraan pemilu dilakukan dalam upaya memaksimalkan peran masyarakat dalam memberikan hak suara baik dipilih maupun memilih dalam pesta demokrasi tersebut. Harapan besar dari kegiatan ini adalah terpilihnya para wakil rakyat baik di tingkat kabupaten, kota, propinsi, pusat, DPD, presiden dan wakil presiden yang memiliki integritas dan kemampuan sesuai dengan harapan masyarakat. 

Wujud ini menjadi mimpi bagi seluruh masyarakat Indonesia agar mampu membawa negara ini mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun