Mohon tunggu...
Zaenal Arifin
Zaenal Arifin Mohon Tunggu... Editor - Blogger

Blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu, Aku Rindu

17 Januari 2024   14:44 Diperbarui: 17 Januari 2024   15:08 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara bintang yang bersinar malam,
Sejauh mata memandang, dari hatiku,
Kerinduan tumbuh bagai bunga yang harum,
Menyusuri waktu, merentang peluk kasih ibu.

Ibu, engkau bagai matahari dalam pelukan,
Hangat menyinari setiap langkahku,
Dalam pelukmu, terasa dunia penuh damai,
Kerinduan memelukmu, hati ini merajut kisah.

Suara lembutmu bagai lagu nan syahdu,
Mengusir sepi, menyirami hati yang gersang,
Kerinduan menyanyikan rindu dalam detik,
Ibu, tempat perlindungan, di sana hatiku berlabuh.

Berkisah tentang masa kecil yang berlalu,
Mainan kecil, tawa riang di halaman rumah,
Ibu, pelita dalam kegelapan malam,
Kerinduan menjelma dalam senyummu yang damai.

Di kala jauh, rindu itu menjadi pelita,
Menuntun langkah, merangkai mimpi indah,
Ibu, panggilanmu seperti doa yang terus terucap,
Kerinduan menyatu, dalam tiap doa yang terpaut.

Meski jarak memisahkan, hati tetap dekat,
Ibu, seperti bintang yang tak pernah pudar,
Kerinduan terus berkisah, di tiap doa yang terucap,
Anakmu yang merindu, menunggu pelukanmu, Ibu tercinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun