Mohon tunggu...
zaenalrahman
zaenalrahman Mohon Tunggu... Administrasi - Perangkat Desa Jatimulya Kecamatan Compreng

Anak Desa yang sedang menempuh pendidikan di ITB Ahmad Dahlan Jakarta Program Studi Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembinaan Petani Muda Untuk Regenerasi Petani Indonesia

1 Januari 2025   03:56 Diperbarui: 1 Januari 2025   03:56 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluang Usaha Pertanian di Indonesia

Pertanian memiliki peran penting dalam mendukung keberlangsungan hidup umat manusia, permintaan akan pasokan dalam pemenuhan kebutuhan primer manusia adalah makanan yang perlu dikonsumsi, ini telah menjadikan pertanian dan sektor pangan sebagai salah satu usaha atau industri yang potensial. Seiring dengan terus bertambahnya populasi manusia yang di prediksi akan mencapai puncaknya pada tahun 2050 populasi manusia akan mencapai 9,7 milyar jiwa yang hidup diatas muka bumi, data ini menunjukan akan semakin banyak manusia yang membutuhkan makanan. Oleh karena itu, segala bentuk permasalahan yang mengganggu pada sektor pertanian akan mempengaruhi pasokan rantai makanan yang tentunya akan beresiko ketersediaannya di masa yang akan datang.

Pembahasan tentang pertanian di Indonesia, Negara dengan populasi keempat terbesar di dunia, yang dianugerahi dengan iklim tropis serta lahan yang subur dan sangat luas yang mencapai 26,3 juta hektar yang terbentang dari sabang sampai merauke, selain didukung geografisnya yang indah dan unik, Indonesia juga memiliki suhu yang relatif konstan dengan curah hujan yang cukup, tentu sangat cocok untuk mengembangkan sektor pertaniannya. Akan tetapi menjadi sebuah ironi, ketika kita melihat dan menyaksikan sendiri bahwa sebagai sebuah Negara agraris yang memiliki segala sumber daya alam yang luas dan subur ini kesulitan untuk, mengembangkan dan menghasilkan produksi hasil pertaniannya sendiri sehingga belum mampu mencukupi atau memenuhi kebutuhan warga masyarakatnya.

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) pada sensus pertanian tahun 2023, sektor pertanian dan perkebunan merupakan contributor tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu 29,9% dari total populasi produktif, Indonesia sekarang sedang menghadapi krisis talenta dalam pertanian, demografi petani Indonesia saat ini sebagian besar didominasi oleh kelompok usia 40 sampai 60 tahun. Hal ini cukup mengejutkan di tengah-tengah bonus demografi Indonesia saat ini, kondisi tersebut harus menjadi perhatian karena berkurangnya talenta petani muda Indonesia akan membahayakan ketersediaan tenaga kerja dan berkurangnya inovasi-inovasi baru yang dibutuhkan untuk keberlangsungan sektor pertanian untuk produksi ketahanan pangan dalam jangka panjang. Padahal menurut data BPS  dalam Sensus Penduduk (SP) tahun 2020 BPS mencatat, mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z (yang lahir 1997 -2012) dan generasi Milenial (lahir 1981-1996). Proporsi generasi Z sebanyak 27.94% dan generasi milenial sebanyak 25,87% dari total populasi penduduk Indonesia, sebagian besar dari dua generasi ini masuk dalam kategori usia produktif yang dapat menjadi peluang mempercepat pertumbuhan ekonomi, penduduk Indonesia bertambah 32,05 juta dalam kurun tahun 2010 -- 2020, yang menarik dari serangkaian Sensus Penduduk ini terlihat dalam Ratio Sex, yaitu perbandingan penduduk antara laki-laki dan perempuan dalam sensus tercatat penduduk laki-laki sebanyak 136,66 juta atau 50,58% sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 133,54 juta atau 49,42% melihat sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang tersedia saat ini diharapkan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan prodiktifitas di segala bidang salah satunya adalah bidang pertanian.

Kaitan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat diuraikan dengan sangat baik oleh Adi Fahrudin dalam bukunya pemberdayaan partisipasi dan penguatan kapasitas masyarakat,  yang mengatakan bahwa pengembangan masyarakat harus didasarkan pada asumsi, nilai, dan prinsip-prinsip agar dalam pelaksanaannya dapat memberdayakan masyarakat berdasarkan inisiatif, kemampuan, dan partisipasi mereka sendiri. Dengan demikian konsep pengembangan masyarakat yang di dalamnya terkandung makna partisipatif harus benar-benar dapat memberdayakan masyarakat yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka menolong diri mereka sendiri (self-help) dan dapat bersaing secara efektif dengan kelompok masyarakat lainnya. Pemberdayaan merupakan bagian dari paradigma pembangunan yang menfokuskan perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia di lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (Sumber Daya manusia), aspek material dan fisik, sampai kepada aspek manajerial. Aspek-aspek tersebut bisa jadi dikembangkan menjadi aspek sosial-budaya, ekonomi, politik, keamanan dan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun