Mohon tunggu...
Zaenal Kamal
Zaenal Kamal Mohon Tunggu... pegawai negeri -

A simple man want to be a writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dimanakah Trotoar...

27 Februari 2014   18:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bunyi klakson tet...tot..tet..tot...memenuhi jalan - jalan ibukota. Kendaraan besi itu selalu berjubel tiap harinya bahkan di hari libur pun, banyak dari pengendara motor juga yang nekat melewati trotoar demi mereka bisa jalan dengan lancar. Hak - hak pejalan kaki pun di rampas oleh mereka. Pejalan kaki mau tidak  mau berbagi jalan dengan mereka karena semakin banyaknya kendaraan yang melewati jalan raya. Banyaknya volume tersebut tidak di imbangi dengan penambahan jalan. Selain di pakai oleh pengendara motor trotoarpun di penuhi oleh pedakang kaki lima, pejalan kaki pun susah kalau jalan di jalan raya dan menaruhkan nyawa mereka. Trotoar sekarang sudah beralih fungsi menjadi jalan raya dan lapak - lapak pedagang kaki lima.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun