Mohon tunggu...
Zaenal Abidin el-Jambey
Zaenal Abidin el-Jambey Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang Biasa yang ingin terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok VS Nadzar Terjun dari Monas sampai Iris Kuping

17 April 2016   06:51 Diperbarui: 17 April 2016   09:59 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya tidak tahu apa semakin stress atau gila para politisi di negeri ini, jika mereka tertekan atau merasa sudah tidak bisa bersaing lagi saat pemilihan umum. Janji-janji buruk yang seharusnya tidak dipertontonkan tiba-tiba mereka umbar. Janji dan nadzar mereka buat guyonan dan permainan. Kita tentu masih ingat salah satu politisi di negeri ini yang berjanji akan gantung diri di Monas jika dirinya terlibat korupsi. Pada akhirnya meski harus menjadi pesakitan KPK, janji untuk gantung diri di Monas belum dilaksankan sampai sekarang. Ah omdo lu…

Baru-baru ini kita juga disuguhi janji lagi oleh salah satu kader dari partai Gerindra yakni Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman. Melalui akun Twitter miliknya, Habiburokhman bahkan berjanji akan terjun dari Monas apabila kelompok relawan Basuki, yakni Teman Ahok, berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP warga, yang merupakan modal bagi Basuki maju melalui jalur independen. Dan kabar terbaru bahwa Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan 533.420 salinan KTP dari batas minimal 532.213  KTP yang disyaratkan untuk bisa maju dalam pilgub lewat jalur independen.

Kita tunggu saja apa benar jadi terjun dari Monas. Sebagaimana pernyataannya sendiri bahwa dia siap terjun dari Monas jika sudah terpenuhi pengumpulan KTP Ahok untuk nyalon. Kalau tidak jadi, berarti semakin menguatkan dugaan bahwa memang para politisi di negeri ini semakin hari semakin stress atau mungkin gila dengan aneka tekanan di dunia perpolitikan yang mereka alami.

Belum hilang janji terjun bebes dari Monas. Kali ini muncul lagi janji potong kuping dari salah seorang anggota DPRD DKI yang juga berencana maju sebagai calon gubernur DKI 2017. Dengan penuh keyakinan Lulung berjanji akan memotong telinganya jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berani menggugat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke pengadilan terkait hasil audit pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras. Mendengar keberanian Lulung yang ingin potong kuping jika dirinya menggugat BPK ke pengadilan, Ahok pun menantang Lulung iris kupingnya sebagian atau seluruhnya.

Sadar bahwa pernyataan iris kuping adalah pernyataan konyol bin goblok dan mendapat respon “positif” dari masyarakat yang sangat mendukung Lulung untuk mengiris kupingnya, akhirnya ia meralat pernyatan iris kuping. Berikut ini ralatan dari anggota DPRD DKI sebagaimana dikutip oleh Kompas.com,

"Mana? Gue kasih waktu dua hari ke Ahok kok. Kalau lewat dua hari, ya enggak bisa," kata Lulung, di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2016).

Saat pertama kali mengungkapkan nazarnya ini di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kamis (14/4/2016), Lulung sama sekali tidak memberi batas waktu.

Saat itu, dia hanya berjanji bakal mengiris telinganya jika Ahok berani gugat BPK ke pengadilan.

"Sekarang gue klarifikasi. Nanti kalau kelamaan, dibilang enggak ada kejahatan (dalam pembelian lahan RS Sumber Waras), gue yang mati dong," kata Lulung.

Beruntunglah Anda yang tidak menjadi politisi di negeri ini. beruntunglah Anda jika bukan kader partai politik. Beruntunglah Anda yang tidak gila kekuasaan. Lihatlah para politisi dan orang-orang partai politik begitu stress sampai ucapan nadzar dan janji saja dibuat permainan dan guyonan. Naudzu billah. Sekali lagi beruntunglah Anda dan ucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa jika Anda sekarang sebagai rakyat biasa yang mencintai bangsa dan negara Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun