Mohon tunggu...
zaenal budiyono
zaenal budiyono Mohon Tunggu... -

a political analyst and writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ibu Ani Puji Group Guru di Facebook

15 Agustus 2010   03:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:01 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jakarta: Dalam bagian lain sambutannya pada acara silatuhrami dengan guru sekolah dasar berdedikasi di daerah khusus dan guru pendidikan luar biasa atau khusus berdedikasi tingkat nasional 2010 di Istana Negara, Sabtu (14/8) siang, Ibu Ani Bambang Yudhoyono menyampaikan salam dari Presiden SBY. "Presiden mengatakan bahwa guru adalah profesi mulia. Presiden berpesan tetaplah bekerja dengan sepenuh hati karena pada hakekatnya bapak dan Ibu semua adalah bagian dari penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Ibu Negara. Kepada 64 guru yang hadir, Ibu Ani menceritakan bahwa dulu saat Presiden SBY masih sekolah di Pacitan, dimana pada waktu itu termasuk dareah tertinggal, gurunya sambil mengajar juga mengajari muridnya untuk membuat batu bata untuk keperluan membangun kelas agar lebih kokoh. "Belajar sambil bekerja, keduanya dapat berjalan seiringan. Tentunya karena adanya tekad dan kemauan yang kuat. Melihat contoh itu, Pak SBY mengharapkan agar bapak dan ibu semua tidak menyerah menghadapi setiap tantangan yang ada dimana pun bapak dan ibu bekerja," jelas Ibu Ani. Sementara itu, untuk guru yang mendidik anak berkebutuhan khusus, Presiden SBY melalui Ibu Ani berpesan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah juga generasi masa depan bangsa. "Jangan sampai mereka menjadi the lost generation, atau dianggap generasi yang hilang, sehingga diangap tidak perlu diperhatikan," Ibu Ani menegaskan. Guru sekolah dasar berdedikasi di daerah khusus dan guru pendidikan luar biasa atau khusus berdedikasi tingkat nasional 2010 dipilih berdasarkan penilaian objektif dari Kemendiknas. Salah satu kriteria untuk guru pendidikan luar biasa setidaknya sudah harus mengajar selama 10 tahun. "Hanya dengan kasih, kerja keras, profesionalisme, konsistensi, keikhlasan, kesabaran yang luar biasa, bapak dan ibu dapat menjalankan tugas yang berat namun mulia ini," terang Ibu Ani. Bagi guru-guru di daerah khusus yang dianggap berdedikasi, syaratnya adalah minimal 5 tahun berturut-turut atau 8 tahun tidak berturut-turut mengabdi di daerah terpencil atau perbatasan. Disamping itu, mereka juga harus memenuhi sejumlah kriteria diantaranya responsif terhadap perkembangan serta dapat berperan menjadi problem solver. Ibu Negara sangat mendukung Mendiknas yang megatakan bahwa guru sekolah dasar berdedikasi di daerah khusus dan guru pendidikan luar biasa atau khusus tidak cukup hanya menjadi prioritas saja, tetapi harus mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. " Hal ini berarti harus diperjuangkan terus peningkatannya, baik fasilitas, kesejahteraan, maupun penghargaan lainya," kata Ibu Ani. Dalam kesempatan tersebut Ibu Ani juga mengimbau kepada Kemendiknas dan Kemeninfo agar jaringan televisi di perbatasan maupun daerah terpencil ditingkatkan agar mendapatkan informasi yang sama dengan di kota besar dan kualitas pengajaran bisa lebih ditingkatkan. "Saya sadar betapa luasnya negara kita, tentu tidak mudah untuk melakukan semuanya dalam waktu singkat, namum demikian daerah seperti itu seyogyanya mendapatkan prioritas seiring dengan perubahan paradigma pembangunan kita," tambahnya. "Dulu daerah perbatasan kerap dianggap sebagai halaman belakang dari rumah Indonesia, sehingga kurang begitu diperhatikan. Sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mejabat, daerah perbatasan dan daerah garis luar wilayah negara kita justru ditempatkan sebagai halaman atau teras depan dari negara kita. Perubahan paradigma pembangunan ini diharapkan juga dapat meggubah cara pandang kita dalam membangun dareah termasuk urusan telekomunikasi," kata Ibu Ani. Ibu Ani merasa gembira dengan generasi muda yang berprofesi sebagai guru di daerah terpencil yang kreatif demi terus mengejar ketertinggalanya dengan membuat grup di situs jejaring sosial facebook dengan nama Gurdacil (guru daerah terpencil) dengan total anggota 220. "Itulah sesungguhnya manfaat positif dari kemajuan teknologi, bisa menghubungkan daerah yang satu dengan daerah yang lain dalam hitungan menit saja," ujar Ibu Negara. "Guru sekolah dasar pendidikan luar biasa atau khusus saya pantau juga memiliki forum di jejaring sosial. Namanya kalau tidak salah forum komunikasi guru PLB. Ini menunjukan diantara mereka telah terjalin komunikasi yang intens dan saling berbagi atau bertukar pengalaman, berdiskusi untuk menemukan solusi yang terbaik mengenai berbagai masalah yang dihadapai," jelasnya. Ibu Negara sangat mendukung cara berkomunikasi yang positif seperti itu. Untuk itu Ibu Ani mengimbau untuk menggunakan sarana teknologi untuk kemajuan bangsa. (dit)

Source: http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2010/08/14/611.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun