[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="www.csrwire.com"][/caption]
Berdasarkan sejarah, coca-cola sudah ada sejak tahun 1886. John Pemberton, seorang apoteker Atlanta, terinspirasi oleh rasa ingin tahu yang sederhana. Suatu sore, ia mengaduk caramel cair dan membawanya ke Apotek Jacob. Di sini, caramel dikombinasikan dengan air berkarbonasi lalu dicobakan pada pelanggan dan banyak yang menyukainya , minuman baru ini istimewa. Kemudian ia meletakkannya di Apotek tersebut dan menjualnya 5 sen per gelas. Bagian pembukuan Pemberton, Frank Robinson menamainya Coca-Cola.
Setelah 70 tahun kesuksesan dengan satu merek, Coca-Cola ®, Perseroan memutuskan untuk memperluas dengan rasa baru: Fanta ®, awalnya dikembangkan pada tahun 1940-an dan diperkenalkan pada tahun 1950, Sprite ® diikuti pada tahun 1961, dengan ® TAB pada tahun 1963 dan Fresca ® pada tahun 1966. Pada tahun 1960, The Coca-Cola Company mengakuisisi Perusahaan Minute Maid, menambahkan baris yang sama sekali baru dari bisnis - jus - kepada Perusahaan.
Tahun 1990-an adalah masa pertumbuhan yang berkelanjutan untuk The Coca-Cola Company. Asosiasi lama Perusahaan dengan olahraga diperkuat selama dekade ini, dengan dukungan yang berkelanjutan dari Olimpiade, Piala Dunia FIFA ™ sepak bola (sepak bola), Piala Dunia Rugby dan National Basketball Association. Coca-Cola klasik menjadi Soft Drink Resmi balap NASCAR, menghubungkan merek dengan salah satu olahraga tercepat di dunia penonton berkembang dan paling populer.
Saat ini, The Coca-Cola Company memiliki lebih dari 3.500 minuman; diet dan minuman soda biasa , jus buah dan minuman buah, air, minuman energi, teh dan kopi, susu, dan lainnya. Semua tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Diantaranya
1.Coca-Cola
2.Sprite
3.Fanta
4.Frestea
5.Minute Maid
6.Powerade Isotonik
7.Ades
8.Schweppes
9.A&W
10.Burn
A.Analisis Lingkungan Eksternal
1.Faktor Ekonomi
Kecenderungan lain yang mempengaruhi Coca-Cola adalah kekuatan relatif dari Dolar AS (USD). Meskipun perusahaan yang berbasis di AS, KO (The Coca-Cola Company) berasal sekitar 75% dari pendapatan usaha dari luar Amerika Serikat. Karena itu, perusahaan sangat sensitif terhadap kekuatan dolar. Sebagai mata uang asing melemah relatif terhadap dolar, barang yang dijual di pasar luar negeri tiba-tiba bernilai dolar sedikit kembali di Amerika Serikat, menurunkan pendapatan. Dengan demikian, jika dolar menguat, ia memiliki efek negatif pada pendapatan KO itu.
Untuk meminimalisir eksposur terhadap fluktuasi mata uang, Coca-Cola menggunakan instrument keuangan derivatif. (Van Horne, 2005)
2. Faktor Sosial dan Politik
Faktor Politik yang terjadi di Amerika dan di negara-negara lainnya berpengaruh pada perkembangan Coca-Cola. Sebagai contoh, ketika Amerika menginvasi Irak, tumbuh budaya anti Amerika di negara-negara muslim atau yang bersimpati dengan Irak. Kondisi ini mengakibatkan penjualan Coca-Cola sempat terganggu.
3. Faktor Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum)
Coca-Cola juga sempat terhalang oleh kebijakan pemerintah India yang melarang penjualan produk Coca-Cola di negaranya karena pada tahun 2004, petani di india melakukan protes terhadap pabrik Coke Bottling di India yang menyebabkan air sumur kering.
4. Faktor Demografi
Pembeli (konsumen) dari produk Coca-Cola mencakup segala usia dari anak kecil, remaja, dan orang dewasa di seluruh dunia, sehingga dapat dikatakan produk coca-cola company relatif aman terhadap issue demografi. Beberapa negara di Amerika memiliki struktur demografi yang didominasi usia dewasa dan tua, sedangkan beberapa negara di Asia Tenggara mayoritas adalah usia anak-anak dan remaja.
A.Analisis Lingkungan Industri
1. Pendatang Baru (New Comers)
Ancaman masuknya pendatang baru pada minuman Coca - Cola antara lain Mizone, Pocari Sweet, dan lain sebagainya. Coca-cola company harus meyakinkan kepada pelanggan melalui brand bahwa produk Coca-Cola merupakan minuman bersoda No.1 di dunia.
2. Pesaing Substitusi
Tekanan dari produk pengganti (subsitusi), seperti di Indonesia ada Teh Botol Sosro, Aqua, Extra Joss, dll. Mengutip dari “Fashion Branding” oleh Bruno Hason,
“Coca-Cola pernah mengatakan bahwa mereka sangat peduli dengan stomach share. Mereka sangat senang jika Coca-Cola banya mengisi perut konsumen dibanding minuman lain. Mungkin di negara-negara lain Coca-Cola dapat menang dalam hal itu, tapi tidak di Indonesia. Teh lah yang lebih mendominasi stomach share. “
Namun yang paling menonjol adalah Teh Botol Sosro, karena penduduk Indonesia masih memilih teh. Melihat hal itu, Coca-Cola tidak mau ketinggalan, mereka meluncurkan Frestea untuk merebut pasar minuman ringan di Indonesia.
3.Pesaing Langsung
Di USA, Coca-cola mempunyai dua pesaing utama yaitu Pepsi co. dan Cadbury. Pepsi co. sudah selangkah lebih maju dibandingkan Coca-cola dalam hal ekspansi produk. Pepsi telah melakukan beberapa ekspansi seperti mengakusisi Tropicana, merger dengan the Quecker Company, yang akhirnya menambah beberapa merek besar lain, diantaranya Pepsi-Cola, Quacker, Tropicana, Firto -lay, dan Gatorade. Meskipun dari segi inovasi Pepsi co. selangkah lebih maju dari Coca cola, brand nama Coca cola masih menempati urutan yang jauh lebih tinggi dibandingkan Pepsi co. Coca-cola menempati urutan ketiga dengan nilai merek US$ 81,563 milyar. Sedangkan Pepsi co. hanya menempati urutan 24 dengan nilai merek US$ 19,119 milyar. (bestglobalbrands.com)
4. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Wilayah operasi dan penjualan produk Coca-cola company mencakup:
a)Afrika
b)Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Pasifik
Kesuksesan pada tahun 2006 berasal dari Coca-Cola Zero pada penjualan di Australia dan Thailand.
c)Uni Eropa
Mengalami peningkatan pertumbuhan senilai 6% dari tahun 2005 ke tahun 2006.Faktor-faktor keberhasilan wilayah ini diraih dari kombinasi dari produk-produk baru, pengemasan yang inovatif, dan kolaborasi dengan para konsumen.
d) Amerika Latin
Tiga pasar terbesar Coke diantaranya ialah United States, Mexico, dan Brazil.Portofolio minuman mendapatkan poin 7% pada tahun 2006 dimana perusahaan melihat pada pengembangan garis produk.Fokus Coke di Amerika Latin ialah pada penambahan air, jus, dan minuman olahraga.
e)Amerika Utara
Perusahaan telah mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian produk “MyCoke Rewards” yang melibatkan sekitar 3,5 juta subjek yang berpastisipasi, dimana lebih baik dari 1,5 juta penghargaan yang dinyatakan. Coke menerapkan uji pemasaran kopi/teh dimana Coke menyalurkan via teknologi “Far Coast Brand” dimana merupakan konsep toko yang pertama kali dibuka di Toronto, Kanada pada tahun 2006. teknologi “Far Coast Brand” dimana merupakan konsep toko yang pertama kali dibuka di Toronto, Kanada pada tahun 2006.
f) Asia Utara, Eurasia, dan Timur Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H