Kondisi perubahan ekonomi di Indonesia saat ini.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 melambat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena faktor badai ekonomi global dan inflasi yang tinggi. Biarpun Inodesia tetap berjalan dengan ketangguhan dan kekayaan yang dimiliki, dikutip dari website Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, tahun 2023 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 5,05 persen, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,31 persen. Kondisi terkini yang membuat daya tarik tersendiri dari perubahan ekonomi di Indonesia adalah dengan stabilitas politik yang ramai diperbincangkan dan ekonomi, serta potensi yang berasal dari sumber kekayaan Indonesia, membuat para investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Melambatnya ekonomi pada tahun 2023, tidak menghambat laju  ekspor dan impor yang terus mengalami peningkatan. Laju ekspor yang melaju kencang dibandingkan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ini didasarkan pada tingkat konsumtif atau permintaan pasar global yang masih begitu kuat. Yang menjadikan pasar global masih meningkatkan ekspor di Indonesia, karena hasil bumi Indonesia yang sangat kaya, diantaranya batu bara, kelapa sawit dan juga karet. Dan impor yang melaju kencang juga didasari karena Indonesia menggunakan bahan impor untuk menunjang kebutuhan bahan baku dan modal untuk pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masing mampu bersaing di pasar global.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Dikutip dari Investopedia, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang dan jasa ekonomi dari satu periode ke periode lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur secara nominal atau riil (disesuaikan dengan inflasi).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sumber Daya Manusia (SDM), sumber daya manusia sangat bermain penting dalam bertumbuhnya laju perekonomian Indonesia, karena manusia yang saat ini mengendalikan dan menjalankan segala aktivitas ekonomi. Dan SDM yang berusia produktiflah yang dominan memiliki kompetensi yang memadai untuk bersaing dikancah global. Biarpun saat ini bermunculan teknologi-teknologi robotic sebagai pengganti SDM, namun dalam negeri yang berkembang seperti Indonesia, masih menggunakan sebagian besar tenaga, kemampuan dan pikiran manusia.
Sumber Daya Alam (SDA). Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang subur dibandingkan dengan Negara lain. Pertumbuhan ekonomi didasari karena faktor ketersediaan bahan baku yang berasal dari alam, antara lain :kesuburan tanah, tata letak dan tingkat susunannya, kekayaan alam, mineral, iklim , sumber air hingga sumber kelautan. Selain itu juga Indonesia mempunya lahan hasil tambang emas yang fantastis.
Kecukupan Modal atau akumulasi Modal. Modal dibutuhkan manusia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan tambahan modal yang dikhususkan atau diplotkan untuk keberlangsungan upgrade barang-barang modal yang diperlukan. Sehingga keberlangsungan usaha dapat meningkat, dengan hal tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Tenaga manajerial dan organisasi produksi. Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan penggunaan faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi juga dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
Ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, dapat menciptakan peluang percepatan proses dan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih contohnya beberapa perusahaan menggunakan pola kerja dan peralatan yang berbasis robotic yang canggih dan modern, sehingga berdampak pada meningkat nya tingkat efisiensi baik tenaga kerja maupun biaya operasional, kualitas yang diminimalisasikan dari human error serta kuantitas akan output yang dihasilkan.