sumber kebanggaan dan harapan bagi kita semua: Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda-pemudi dari berbagai suku, daerah, dan latar belakang bersatu untuk memberikan ikrar "janji demi kemajuan bangsa" yang sedang dijajah.Â
Ketika kita membuka halaman sejarah bangsa, terdapat satu peristiwa yang senantiasa menjadiDengan kata-kata sederhana namun penuh makna, mereka menegaskan bahwa tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia adalah satu. Peristiwa ini tidak hanya memperkuat persatuan tetapi juga menyulut semangat yang terus berkobar di hati generasi penerus bangsa. Bagaimana semangat tersebut tetap menyala di hati pemuda-pemudi Indonesia dalam era modern ini?
   Â
Sumpah Pemuda bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata yang terlupakan seiring waktu berjalan. Semangat yang terpancar dari semboyan ini adalah warisan berharga yang telah tertanam dalam jiwa bangsa Indonesia sejak dahulu.Â
Nilai persaudaraan dan nasionalisme yang tertuang dalam Sumpah Pemuda menjadi landasan yang menyatukan kita semua, terutama di tengah arus globalisasi yang semakin mempertanyakan jati diri bangsa.
   Dalam teks Sumpah Pemuda tercermin tekad, impian, dan aspirasi para pendiri bangsa yang diungkapkan dengan kalimat sederhana, tetapi penuh makna:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Semangat yang diabadikan dalam Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan, tetapi juga tentang keberanian untuk berubah dan maju. Generasi muda kini menghadapi berbagai tantangan baru seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan dampak negatif kemajuan teknologi.Â
Dalam konteks ini, semangat Sumpah Pemuda bisa menjadi landasan mereka untuk tetap berkarya dan berinovasi. Dengan memegang teguh persatuan dan dengan semangat yang sama, generasi muda mampu menghadapi tantangan global sambil tetap menjunjung identitas kebangsaan.
Generasi muda saat ini hidup di era digital, di mana informasi beredar dengan cepat dan teknologi terus berkembang pesat. Mereka adalah "digital natives" yang sejak lahir telah akrab dengan teknologi. Untuk menjaga semangat Sumpah Pemuda, mereka dapat mengekspresikannya melalui cara yang sesuai dengan zamannya.Â
Media sosial, misalnya, menjadi ruang bagi mereka untuk menyuarakan pendapat, berbagi inspirasi, dan memperjuangkan keadilan. Dengan memanfaatkan platform-platform ini, generasi muda dapat membawa semangat Sumpah Pemuda dengan mengedepankan persatuan dan kebersamaan di tengah keberagaman.
Akses luas terhadap IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Â yang berinovasi membuat generasi saat ini memiliki keunggulan yang berbeda. Mereka lebih cepat tanggap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan.Â