Dengan adanya sejarah hubungan politik luar negeri Indonesia dengan negara Amerika serikat sebenarnya mengalami berbagai macam gejala dengan diawali era presiden Soekarno hubungan diplomatik negara republik Indonesia dengan Amerika serikat mengalami kerenggangan di mana Soekarno memiliki pemikiran bahwasannya Amerika adalah sebuah negara kapitalis yang sepatutnya untuk diwaspadai.Â
Presiden Soekarno sendiri melakukan perlawanan dan menentang semua kebijakan hubungan Indonesia dengan negara Amerika serikat berbeda dengan masa orde baru yang di mana dipimpin oleh presiden Soeharto kala itu politik luar negeri Indonesia dipimpin oleh seorang Adam Malik di mana pada saat kepemimpinan Adam Malik di bawah naungan dari presiden Soeharto politik luar negeri Indonesia dengan Amerika mulai mengalami perbaikan di mana presiden Soeharto sendiri menegaskan bahwasanya Amerika dibutuhkan untuk membantu perekonomian dengan adanya modal untuk pembangunan nasional
Sebuah negara Amerika patut tercantum pada kalkulasi terkait kebijakan luar negeri bangsa Indonesia sehingga kepentingan nasional bangsa tidak terancam dan kelangsungan tetap bernegara tidak terganggu di bawah kepemimpinan Joe biden cenderung menerapkan kebijakan luar negeri yang bersifat liberal internasional dengan adanya penekanan terhadap isu-isu demokrasi multilarisasi hak asasi manusia serta adanya perubahan iklim
Negara yang menggunakan sistem demokrasi seperti Indonesia dapat menjadi salah satu mitra kunci terkait dengan hak asasi manusia di Indonesia ditambah dengan adanya isu lingkungan serta isu-isu lainnya menjadi point merah bagi negara Indonesia dalam kacamata Washington di mana dampak dari tekanan eksternal untuk pemerintah Indonesia sendiri agar dapat membenahi situasi domestik yang dinilai sesuai dengan apa yang dinilai dari liberal internasionalisme
Adapun potensi dari kebijakan luar negeri Amerika dan Indonesia pada saat ini di masa pemerintahan Amerika yang dipegang langsung oleh Joe Biden dan Indonesia yang dipegang oleh Joko Widodo berfokus pada peningkatan terhadap kualitas demokrasi serta adanya penegakan hak asasi manusia, Anthony belinken memiliki kemiripan visi dan misi dengan biden yang di mana akan menjadi sebuah penjembatan antara presiden Jokowi dengan job bidan dalam adanya kerjasama politik luar negeri untuk meningkatkan kualitas terhadap demokrasi serta hak asasi manusia namun di samping itu semua tidak menutup kemungkinan akan bertindak lebih keras terkait pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia
Jenderal LIoyd Austin meskipun iya berlatar belakang militer ia tidak bisa leluasa menerapkan kerjasama terkait dengan pertahanan dengan Indonesia karena posisinya yang tersandera oleh kongres terakhir Jack Sullivan akan merumuskan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional yang memberikan prioritas pada pembenahan kondisi demokrasi Amerika serikat yang terpecah sehingga kemungkinan besar ia tidak akan terlalu memperhatikan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H