Mohon tunggu...
Zacky Mubarok
Zacky Mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bisa Terbang/Bisa ngaji/Dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tasawuf Sebagai Penyempurna Syari'ah: Menjalani Islam Dengan Hati yang Suci dan Amal yang Benar

10 November 2024   14:16 Diperbarui: 10 November 2024   14:16 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • PENDAHULUAN

Agama Islam ialah agama yang mengatur seluruh kehidupan manusia, baik dalam hal ibadah maupun kehidupan sosial. Tiga peran utama Islam adalah Syari'ah, Tariqah, dan Hakikat. Syari'ah merujuk pada hukum Islam yang mengatur aspek lahiriah kehidupan, seperti shalat, zakat, dan puasa. Sementara itu, Tariqah adalah jalan spiritual yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hakikat adalah esensi atau tujuan akhir dari kehidupan spiritual, yang dapat dicapai melalui pemahaman mendalam tentang Allah. Di antara ketiganya, Tasawuf muncul sebagai suatu pendekatan dan di antara ketiganya ini yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengamalan syari'ah dengan berfokus pada aspek spiritual dan batiniah seorang Muslim. Dengan demikian, tasawuf tidak hanya memperkaya pemahaman tentang ajaran Islam, tetapi juga membantu umat Islam untuk menjalani hidup dengan hati yang suci dan amal yang benar.

  • Tasawuf dan Syari'ah: Suatu Hubungan yang Saling Melengkapi  

Secara garis besar, Syari'ah adalah hukum yang  dapat mengatur cara hidup seorang Muslim, sementara tasawuf lebih berfokus pada upaya untuk membersihkan jiwa dan mencapai kedekatan dengan Allah. Namun, dalam banyak hal, tasawuf berfungsi sebagai penyempurna Syari'ah karena ia mengajak umat Islam untuk tidak hanya menjalankan hukum Islam tetapi juga menjalankan hukum-hukum Islam lainnya. 

Syari'ah juga memberikan aturan tentang cara seorang Muslim beribadah, mulai dari shalat, puasa, dan zakat. Namun, jika seseorang melakukan seluruh rangkaian ibadah ini dengan benar menurut hukum, makna dan esensinya dapat hilang jika tidak disertai dengan niat yang ikhlas dan kesadaran spiritual. Tasawuf mengajarkan bahwa ibadah harus dilakukan dengan hati yang bersih, bebas dari riya' atau pamrih duniawi. Oleh karena itu, tasawuf mengajarkan penyucian hati sebagai bagian penting dari pengamalan syari'ah.

  • Penyucian Hati dalam Tasawuf 

 Prinsip utama tasawuf ialah tazkiyah, atau penyucian hati. Dalam tasawuf, ini berarti membersihkan jiwa dari segala macam penyakit hati, seperti keangkuhan, iri hati, kebencian, dan rasa cemas yang berlebihan. Hati yang bersih akan meningkatkan hubungan seseorang dengan Allah dan orang lain. 

Hati ini mempunyai inti dari semua tindakan, dan penyucian hati ini sangatlah penting. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW berkata, "Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Maka dari itu harus hati.'' karena tasawuf mengajarkan bahwa setiap amalan baik akan bermakna jika dilakukan dengan hati yang ikhlas dan tulus. 

  • Tasawuf dan Amal yang Benar

Tasawuf ini tidak hanya membahas ibadah spiritual seperti dzikir dan tafakur, tetapi juga membahas pentingnya melakukan amal yang baik. Dalam ajaran tasawuf, amal yang baik diukur dari kualitas niat yang mendasari amal tersebut, bukan hanya dari kuantitasnya. Amal yang akan diterima oleh Allah SWT adalah yang dilakukan dengan niat yang tulus, ikhlas, dan sesuai dengan aturan syari'ah.

Ada salah satu tokoh penting dalam tasawuf yaitu Imam al-Ghazali yang menegaskan bahwa amal yang diterima di sisi Allah adalah orang-orang yang melakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan petunjuk yang benar. Dalam bukunya Ihya' Ulum al-Din, al-Ghazali menjelaskan bahwa meskipun amal terlihat kecil dan sepele, jika dilakukan dengan niat yang benar, akan memiliki nilai yang besar di sisi Allah. Sebaliknya, amal yang besar dan terlihat mulia, tetapi dilakukan dengan niat yang salah, tidak akan diterima di sisi Allah. 

 Dalam ajaran tasawuf, pentingnya niat yang tulus ini. Jika seorang Muslim melakukan ibadah hanya karena ingin dilihat orang atau mendapatkan penghargaan duniawi, ibadah mereka akan sia-sia. Sebaliknya, jika tindakan dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi dan memerhatikan setiap niat dan tindakan yang dilakukan seseorang, tindakan tersebut akan diterima dan membawa keberkahan. 

  • Kesimpulan

Dalam Islam, tasawuf ini juga sebagai jalan spiritual yang berfungsi sebagai penyempurna Syari'ah. Sementara Syari'ah memberikan pedoman lahiriah,  tasawuf memberikan kedalaman batiniah yang meningkatkan nilai setiap amal ibadah. Seseorang dapat menjalankan ibadah dengan kesadaran yang penuh dan niat yang ikhlas melalui proses penyucian hati. Tasawuf juga mengajarkan untuk menjaga hubungan dengan Allah dan sesama dengan kasih sayang, dan berbuat baik kepada sesama tanpa mengharapkan hasil duniawi. 

Oleh karena itu, tasawuf bukanlah ajaran yang berbeda dari Syari'ah dan sebaliknya, itu adalah cara untuk menerapkan ajaran Islam secara lebih mendalam, baik dalam hal ibadah maupun kehidupan sosial. Tasawuf mengajak umat Islam untuk menjalani kehidupan dengan hati yang suci, amal yang benar, dan kesadaran spiritual yang tinggi, yang pada akhirnya akan membawa kedamaian baik di dunia maupun di akhirat.

  • Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun