Jalan Braga merupakan ikon dari kota Bandung, Jawa Barat. Asal muasal nama jalan Braga diambil dari penulis naskah drama Theotila Braga. Banyak teori lain yang mengungkapkan bahwa Braga berasal dari kata "Bragi" atau dewa puisi dalam mitologi Jerman.
Braga adalah sebuah daerah di Bandung yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Pada masa kolonial Belanda, Braga menjadi pusat perdagangan dan hiburan yang ramai. Di sepanjang Jalan Braga, terdapat bangunan-bangunan bersejarah yang masih berdiri hingga saat ini, mengingatkan pada masa kejayaan kota Bandung pada abad ke-19 dan ke-20.
Salah satu contoh bangunan bersejarah di Braga adalah Gedung Merdeka, yang awalnya dibangun sebagai balai pertemuan untuk perkumpulan sosial Belanda pada tahun 1895. Kemudian gedung ini menjadi tempat bersejarah karena di sinilah dilangsungkannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, yang merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah diplomasi dunia pasca-perang.
Selain Gedung Merdeka, di sekitar Jalan Braga juga terdapat banyak bangunan tua lainnya, seperti Hotel Savoy Homann dan Cafe Bali, yang masih mempertahankan arsitektur dan gaya klasiknya. Saat ini, Braga kembali menjadi pusat kegiatan sosial dan hiburan di Bandung, dengan kafe, restoran, dan toko-toko yang menghadirkan nuansa  vintage, sekaligus menarik pengunjung untuk menelusuri jejak sejarah kota Bandung.
Dan saat ini Jalan Braga memiliki  banyak bangunan - bangunan yang berkonsep unik dan bangunan nya yang berwarna warni sehingga menarik perhatian banyak orang dari dalam kota maupun pendatang - pendatang dari luar kota. Pengunjung Jalan Braga juga dapat manikmati tempat - tempat hiburan yang ada di sana seperti galeri seni, penampilan teater, klub malam serta masih banyak lagi tempat hiburan di Jalan Braga.
Pengunjung Jalan Braga dapat menikmati beragam kuliner khas yang ada di Braga, baik makanan barat seperti steak, pasta, pizza, burger, dan masih banyak lagi. Tidak hanya makanan Barat, di Jalan Braga juga terdapat makanan khas Indonesia seperti sate, bakso cuanki, nasi goreng, serabi dan lain- lain.
Tak hanya tempat kuliner dan tempat hiburan di Jalan Braga di adakan event dan festival yang inovatif yang memadukan konsep tradisional dan teknologi modern. Event seperti itu tidak hanya mengenalkan kembali nilai-nilai tradisional dalam konteks modern, tetapi juga memberikan ruang bagi para umkm lokal untuk memamerkan kreativitas mereka dan juga memberikan pengalaman yang berkesan. Dengan begitu, Jalan Braga tidak hanya menjadi destinasi wisata untuk menikmati kuliner dan hiburan, tetapi juga menjadi pusat budaya yang dinamis yang terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.