CERITA INDAH DIBALIK USAHA TAK KENAL LELAH, PPG DALJAB BATCH 3 UIN STS JAMBI
Segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan manusia di dunia ini sudah diatur oleh Allah SWT, begitu juga dengan taqdir yang dijalani manusia. Tetapi sebagai manusia yang beriman kepada Allah kita juga diwajibkan berusaha untuk mencapai apa yang kita impikan dan kita cita-citakan termasuk pengakuan sebagai guru profesional melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Dalam Al-Qur'an Allah memerintahkan kita untuk berusaha dan bekerja keras dengan semangat pantang menyerah untuk mencapai segala sesuatu yang kita inginkan.
Firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 105 berbunyi:
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ
Artinya: "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah :105)
Saya lulus pretes PPG pada tahun 2019 waktu itu tes dilaksanakan secara luring di MAN Cendikia Jambi dan baru terpanggil PPG tahun 2022 masuk dalam batch 3. Menunggu 3 tahun lamanya adalah waktu yang cukup lama bagi saya. Walaupun demikian saya tidak putus asa karena saya yakin dengan skenario indah dari Allah dan alhamdulillah saya terpanggil dan berkesempatan mengikuti PPG di LPTK UIN STS Jambi.
Awal mengikuti PPG saya mendapat ujian yang cukup berat karena saya mengalami demam dan disarankan untuk dirawat di rumah sakit. Belum sempat dirawat, malah istri saya yang duluan dirawat karena mengalami drop HB, begitu juga dengan anak saya yang masih kecil juga ikut sakit. Akhirnya saya kuatkan diri berusaha untuk sehat agar bisa merawat anak dan istri saya yang sakit dibantu oleh ibu saya.
Proses pendalaman materi PPG hari keempat sampai hari ke ke tujuh saya kerjakan di rumah sakit, dengan segala keterbatasan yang ada. Rasanya ingin menyerah, tapi Allah menguatkan hati untuk terus bertahan. Begitu juga dengan segenap dosen PPG utamanya wali kelas ibu Muhaiminah Jalal, M.Pd yang memberikan support dan juga teman-teman satu kelas yang memberi semangat untuk tetap melanjutkan perjuangan. Alhamdulillah semua terlewati dan diganjar dengan status lulus.
PPG melalui system daring ini menuntut mahasiswa untuk menguasai IT, karena tugas dikerjakan melalui LMS sesuai dengan batasan waktu yang telah ditetapkan. Mahasiswa dituntut siap secara fisik, fikiran, penguasan IT, waktu dan juga jaringan internet yang stabil. Apalagi beberapa mahasiswa PPG tetap melaksanakan tugas mengajar seperti biasanya, ada juga yang sedang mengikuti program pendidikan lain secara bersamaan misalnya Program Guru Penggerak. Begadang sampai larut malam adalah hal yang biasa bagi kami mahasiswa PPG, terutama saat memasuki modul Lokakarya. Mahasiswa PPG juga harus bisa menjadi sutradara sekaligus, editor yang handal dalam pembuatan video prakter mengajar (PPL). Selain itu kolaborasi dengan kepala sekolah, guru serta siswa sangat diperlukan agar tugas-tugas PPL bisa terlaksana dengan baik. Bagian tersulit yang saya alami ketika pembuatan video PPL adalah koordinasi dengan guru kelas dan juga siswa, karena kita dibatasi dengan waktu sedangkan waktu itu kegiatan PPL bersamaan dengan Ujian Semester di sekolah. Bahkan beberapa teman PPG bercerita ada siswa yang tidak mau mengikuti PPL karena sudah kelelahan mengikuti ujian praktek di sekolah. Itu adalah beberapa cerita perjuangan selama PPG yang akhirnya menjadi sebuah kenangan indah dengan status kelulusan yang sudah diumumkan. Percayalah usaha tidak akan menghianati hasil. Semoga kelulusan ini membawa keberkahan bagi kita sebagai guru, menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab terhadap amanah profresi dan ikhlas dalam mengabdi.
Moh. Muzakkin Husain, S.Pd.I, Gr
