Aku, Si Jahil Yang Berprestasi

Di tengah hiruk pikuk kota yang ramai, ada seorang bocah laki-laki bernama Zacky. Dengan mata yang penuh semangat dan senyum pemberani, ia menaklukkan segala ketakutannya dengan senyumannya. Namun, di balik keberaniannya, Zacky kecil dikenal sebagai si jahil yang berani. Hai, Salam kenal namaku Zacky Aquila Satria Nugraha. Oh iyaa, hariini aku mau cerita dikit tentang beberapa momen yang paling aku ingett waktu aku kecill. akuinget waktu itu umurku masih kisaran 3-4 tahun. Saat aku masih teman kanak kanak, aku sangat suka dengan tokoh batman. kala itu ada hari dimana semua murid harus membawa barang kesukaan, hariitu aku membawa baju batman kesukaanku. saat itu aku dan kawan2 lain membuat simulasi jual beli dan bajuku dijadikan bahan untuk jualan oleh guruku. saat aku ingin membeli ternyata teman ku sudah membawa baju kesayanganku itu. Ya, sudah pasti aku marah besar wkwk. Niat jahilku muncul, aku pun sontak mendorong temanku hingga tersungkur dan dia menangis.Ya, siapa sih yang tidak marah barang kesukaannya di ambil? Setelah itu akupun spontan lari karna takut dimarahi oleh buguru.

Tak terasa si anak kecil yang mudah tersulut emosi itu pun sudah beranjak dewasa. saat menginjak kelas 3 sd, aku di tantang oleh ayahku untuk mengikuti olahraga bela diri. Karena aku seorang pemberani aku mengiyakan apa yang ayahku inginkan. Aku mengikuti ekstrakulikuler taekwondo disekolahku. singkat cerita aku mengikuti ujian kenaikan tingkat, akupun melewatinya dengan mudah. Setelah ujian kenaikan tingakat selesai aku dihampiri oleh pelatihku dan dia bertanya padaku "zacky, kamu siap yah ikut kejuaraan tanding taekwondo? " aku menjawab mwnjawab dengan lantang "siap sabeum." jawabku. ohiya sabeum adalah panggilan pelatih atau guru dalam bahasa Korea. 

Hari yang ditunggu tunggupun tiba. Si jahil yg pemberani ini merasakan atmosfer tanding yang berbeda. Saat hari pertandingan tiba, aku merasakan perasaan campur aduk antara gugup dan antusias. Namun, begitu pertandingan dimulai, aku dapat melupakan rasa percaya diri dan fokus pada setiap serangan dan strategi yang sudah aku latih. Dengan semangat yang berkobar, akuberhasil mengalahkan lawan-lawanku satu per satu. Pertandingan final tiba, akupun harus menghadapi lawan tangguh yang memiliki tingkatan sabuk yang sangat jauh diatasku. Meski sedikit terpojok pada awalnya, aku tidak menyerah. 

Dengan keberanian dan keterampilan yang akupunya, aku berhasil mencetak angka penting dan mendapatkan sorak sorai dari penonton yang memadati arena. Setelah pertarungan sengit, aku berhasil meraih kemenangan fantastis dan dikeluar sebagai juara dalam kejuaraan taekwondo tingkat daerah tersebut. aku tidak hanya mendapatkan medali emas, tetapi pun mengukir prestasi yang akan dikenang sepanjang hidupku. Hari senin pun tiba, sorak sorak dari temanku yang menyambut kedatanganku sebagai juara 1 taekwondo tingkat daerah. Hari ini menjadi Hari senin terbaikku. Upacara dimulai, akuberbaris dengab kawan kawan sekolahku. setelah rangkaian upacara beres terdengarlah panggilan kepadaku, ya aku dipanggil sebagai salah satu murid berprestasi di sekolahku pada hariitu.