Mohon tunggu...
Zacknov 林峰
Zacknov 林峰 Mohon Tunggu... pegawai negeri -

http://zacknov.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikmatnya Buka Puasa dengan Muslim China di Shanghai

3 Agustus 2011   15:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:07 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat paling menyenangkan bagi orang yang berpuasa adalah ketika berbuka. Ada yang berbuka puasa dirumah, di restoran, di mesjid atau menasah atau bahkan dijalan ketika sedang dalam perjalanan.   Sebagian orang lebih memilih berbuka puasa di mesjid, disamping gratis ada rasa kebersamaan menjadi sebuah kenikmatan tersendiri. Mesjid di Shanghai, setiap mau berbuka puasa di bulan Ramadhan selalu dipenuhi oleh muslim laki maupun perempuan. Sekitar 20 menit sebelum waktu berbuka, orang-orang sudah duduk dimasing-masing meja, dengan segelas air putih yang sudah disediakan atau air teh yang mereka bawa sendiri. Jelang beberapa saat, sekitar 5 menit mau berbuka, ibu-ibu yang mereka sukarela bertugas dimesjid menghidangkan  kurma 1 piring kecil, buah-buahan dan beberapa roti ditiap meja. Ketika waktu berbuka tiba, maka imam yang duduk meja para imam-imam berdiri membaca doa berbuka puasa dan diikuti oleh muslim secara sama-sama. Setelah selesai doa dibaca, maka berbuka dimulai dengan memakan kurma atau apa yang ada dimeja yang hidangkan. Makanan yang dihidangkan mereka usahakan dihabiskan. Setelah beberapa saat berbuka, azan magrib dikumandangkan oleh bilal. Bagi pendatang baru yang belum pernah buka puasa di Mesjid Shanghai akan heran, berbuka dengan sedikit makanan, kapan kenyangnya padahal sudah menahan lapar seharian. Setelah melaksanakan shalat magrib, kita ruang makan lagi tempat tadi beberbuka, masing-masing antri mengambil nasi lengkap dengan lauk pauk plus soap. Soap kalau instilah di Indonesia, kuah air. Maklum disini makannya pakai copstik (kuazi), jadi kuahnya dipisahkan dengan nasi dan sayur. Setelah selesai makan meja dan ruang makan dibersihkan oleh ibu-ibu dimesjid, tidak jarang mereka yang berbuka puasa sama-sama membantu membersihkan ruangan. Bila ada makanan yang tidak dihabiskan, maka anda harus bawa pulang sendiri tidak boleh ditinggalkan, karena kata muslim disitu, mubazir itu paling dilarang. Sungguh indah berbuka puasa dengan cara mereka lakukan, makan sedikit kemudian shalat magrib baru makan banyak. Disamping berbuka di mesjid, kita bisa berbuka restoran muslim. Bahkan beberapa restoran muslim gratis berbuka puasa dan sahur selama bulan Ramadhan. Mereka sangat senang dan gembira ketika berbuka ditempat mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun