Di era industri 4.0 persaingan antar bisnis semakin sengit sehingga perusahaan harus mengelola manajemen perusahaan dengan baik terutama sumber daya manusianya. Sumber daya manusia berperan langsung dalam kegiatan atau faktor penggerak dari perusahaan tersebut. Pada sumber daya manusia masing-masing orang terdapat faktor perilaku atau behavior serta gaya kepemimpinan seorang manajer yang mempengaruhi perilaku bekerja pada perusahaan tersebut.
Kemampuan seorang manajer dalam memimpin serta cara berkomunikasi seorang manajer untuk menumbuhkan motivasi kerja untuk setiap karyawan akan sangat berpegaruh. Menurut Terry (1972) kepemimpinan adalah bagaimana seseorang atau pemimipin mempengaruhi orang sekitar untuk bekerja sama agar mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh seorang pemimpin.
Menurut Bass (1990) peran kepemimpinan atasan dalam memberikan konstribusi pada karyawan untuk pencapaian kinerja yang optimal dilakukan melalui cara:
-
Pemimpin mengklarifikasi apa yang diharapkan dari karyawannya
Pemimpin menjelaskan bagaimana memenuhi harapan tersebut
Pemimpin mengemukakan kriteria dalam melakukan evaluasi kinerja secara efektif
Pemimpin memberikan umpan balik ketika karyawan telah mencapai sasaran
Pemimpin mengalokasikan imbalan berdasarkan hasil yang telah mereka capai
Menurut Abdullah (2013)Â Kinerja merupakan hasil dari pekerjaan organisasi yang dikerjakan oleh karyawan sesuai dengan petunjuk, arahan yang diberikan manajer serta kemampuan karyawan dalam bekerja. Karyawan akan memliki kinerja yang sangat baik jika karyawan tersebut melakukan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang ia tekuni. Ketidakmampuan seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan dapat terjadi jika karyawan tidak bisa menyesuaikan gaya kepemimpinan dari manajernya sehingga karyawan tersebut merasa kurang dihargai. Sehingga seorang pemimpin harus memberikan kenyamanan, motivasi serta melakukan hubungan komunikasi yang baik pada para karyawannya.Â
Terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang dimiliki seorang manajer:
Gaya kepemimpinan Kharismatis