Mohon tunggu...
Zabra Janna
Zabra Janna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trauma Healing: Upaya Mahasiswa BKI UIN Bandung Memulihkan Masyarakat Kertasari Pacsa

7 Oktober 2024   19:44 Diperbarui: 8 Oktober 2024   00:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar, Dokumentasi HMPS BKI UIN Bandung

Pada tanggal 28 September 2024, mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam dari Universitas Islam Negeri melaksanakan kegiatan trauma healing di Desa Ketarasari, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial mahasiswa terhadap masyarakat yang terkena dampak gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan psikologi masyarakat di Desa Ketarasari. Banyak warga yang mengalami trauma dan stres akibat kejadian tersebut.

Oleh karena itu, mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UIN berinisiatif untuk melakukan kegiatan trauma healing sebagai upaya untuk membantu masyarakat mengatasi trauma dan memulihkan kondisi psikologis mereka. Menurut Siti Nurjanah, Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam yang ikut serta dalam kegiatan Trauma Healing atau Layanan Dukungan Psikososial di Desa Kertasari RW 08 Cikembang. 

Keadaaan warga di wilayah tersebut sudah membaik dan sudah tidak mengalami kepanikan, namun layanan tetap diberikan kepada warga baik orang tua maupun anak-anak. Pemberian layanan bagi para orang tua atau ibu-bu berupa framing warga terhadap musibah yang menimpanya ke arah yang lebh positif, layanan konseling dengan melakukan pre test mengenai tingkat kecemasan, stress, dan rasa aman terlebih dahulu lalu, serta memberikan layanan terapi tapping yang diiringi dengan afirmasi yang diberikan oleh relawan trauma healing dari Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam.   

Melalui terapi tapping tersebut, ibu-ibu yang melakukannya memiliki sarana untuk menegluarkan kecemasan yang dirasakan pasca gempa bumi yang menimpanya. Setelah melakukan terapi, kegiatan tersebut ditutup dengan melakukan post test, yang kemudian didapatkan kesimpulan jika, dengan melakukan terapi tapping, masyarakat terutama para Ibu dapat mengeluarkan apa yang dicemaskannya pasca terjadinya gempa bumi dan kemudian merasakan lebih lega setelah melakukan terapi tapping tersebut. 

Kegiatan ini dinilai sukses, dengan warga desa menunjukkan penurunan pada tingkat trauma dan stres mereka. Mahasiswa juga melaporkan bahwa warga desa lebih percaya diri dan mampu mengelola emosi mereka dengan lebih baik setelah kegiatan. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun