Mohon tunggu...
zabidi zay lawanglangit
zabidi zay lawanglangit Mohon Tunggu... -

director & writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Percakapan Sebelum Hujan

30 April 2017   11:07 Diperbarui: 30 April 2017   11:21 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ya, bahkan hal-hal yang tak kita lihat dan juga ingat

Bukankah demikian?

Ada yang pernah mengetuk pintu itu: tanganmu yang gemetar

Sebelum dingin bangku menjadi hangat

Hingga malam merambat

Melipat percakapan yang telah bertunas-tunas

Di luar hujan saat itu - saat kau bergegas

Ketika seseorang memanggilmu dari seberang

Dan di dalam lift mata kita masih saling berdekapan


 Tak ada yang benar-benar hilang

Sebab selalu ada diam-diam yang menyimpannya
 Dengan sangat rapi dan nyaris sempurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun