Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Nasdem Bakal Gelar Apel Siaga, Antara Strategi dan Keruwetan

9 Juli 2023   09:16 Diperbarui: 10 Juli 2023   14:27 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Partai Nasdem (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Kata Charles Mekyansah lebih lanjut, Partai Nasdem telah mengantongi surat izin dari Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) sejak tanggal 24 Februari 2023 lalu, guna memakai Stadion GBK. 

Surat punya registrasi Nomor B.80.PPGBK/Unit.STU/02/2023. Kesimpulannya, terbukti pengelola GBK bersikap professional. Dan sama sekali tak berpihak pada satu golongan.

Lalu apa yang penting dicermati dan menarik dari Gelar Apel Siaga yang juga ditujukan sebagai konsolidasi internal Partai Nasdem tersebut..? 

Tak lain tak bukan masalah bakal cawapres. Yang cukup mengherankan, sekelas acara akbar level nasional, tak digunakan kesempatan buat memperkenalkan siapa sosok yang dipilih sebagai calon pendamping Anies Baswedan.

Padahal sebagaimana penegasan yang pernah disampaikan oleh para elit partai pengusung Anies, Tim 8 yang diberi tugas oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS untuk menggodok kandidat bakal cawapres Anies, sudah selesai bekerja. Kabarnya juga telah berhasil memutuskan satu nama. Cuma hingga kini tetap menjadi rahasia.

Makanya, meski ada kesempatan besar di acara apel akbar, elit Nasdem Hermawi Taslim kukuh menyampaikan tak akan ada kejutan besar, termasuk soal pengumuman bakal cawapres pendamping Anies Baswedan. 

Karena khusus soal cawapres ini, akan di disampaikan nanti bersama-sama oleh anggota KPP atau Koalisi Perubahan untuk Persatuan hasil bentukan Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Apa sebenarnya yang terjadi di internal koalisi pendukung Anies hingga sampai detik ini tak juga mengumumkan cawapres..? Padahal stok nama yang beredar di luaran tersedia cukup banyak...? 

Didalam koalisi ada Ketum Demokrat AHY dan kader PKS Ahmad Heryawan. Lalu yang bukan anggota koalisi seperti Khofifah Indar Parawansa, Andika Perkasa, dan belakangan muncul sosok Ning Yenny Wahid, putri Gus Dur.

Setidaknya ada dua hal yang bisa saya sodorkan sebagai jawaban. Pertama itu merupakan sebuah strategi. Ya namanya juga strategi. 

Tentu tak bisa sembarangan dikeluarkan ke publik. Butuh momentum dan kesempatan yang menurut anggota KPP dipandang sebagai waktu terbaik, barulah diekspose ke publik. Kalau sembarangan, tujuan menang pilpres 2024 bisa gagal tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun