Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Putusan Sistem Pemilu Terbuka MK, "Tuhan Tidak Suka"

16 Juni 2023   08:14 Diperbarui: 16 Juni 2023   08:24 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sidang MK, Sumber Foto Kompas.com

Jika sukses, maka eksistensi sang presiden tak lagi berdampak pada pelaksanaan pilpres 2024. Terutama dari segi dukungan. Dimaklumi, oleh sebab kinerja yang berdasar hasil survei mendapat nilai kepuasaan sangat tinggi dari rakyat Indonesia, maka "endorse" beliau terhadap seorang capres dimungkinkan dapat membawa kemenangan. Inilah rupanya yang ingin dipotong.

Maka kalau nama baik jatuh, capres yang menang pilpres 2024 nanti bukan lagi orangnya Jokowi. Hingga pada akhirnya bisa mengoreksi serta merubah arah pembangunan. Bahkan kalau perlu menghapus jejak dan prestasi sang presiden. Kedepan, yang berkibar bukan lagi Jokowi And The Geng. Tapi kelompok yang kontra. Sangat sistematis bukan upaya demikian ini..?

Tuduhan bahwa Jokowi main-main lewat gugatan terhadap sistem pemilu makin menemukan momentum, ketika Ketua MK yang sekarang, yaitu Dr. Anwar Usman SH, MH, dijodohkan oleh Allah menikah dengan adik sang presiden yang bernama Idayati. Wow, adik ipar. Siapa yang tak punya prasangka buruk melihat kehendak Allah, yang tentunya penuh dengan potensi adanya peluang melakukan intervensi.

Sayang sekali, upaya dan anggapan kelompok kontra Jokowi tidak mendapat dukungan dari Yang Maha Kuasa menggerakkan organ tubuh manusia. Akal dan hati para hakim MK dijaga oleh Allah. Sehingga tetap sehat dan bersih. Lalu mengambil keputusan yang sangat tepat. Baik dari segi momentum maupun kehendak mayoritas rakyat Indonesia.

Sekarang masalahnya tinggal seperti apa Nasib Denny Indrayana selanjutnya. Mengapa, sebab pasca mengeluarkan keputusan, MK berencana menggugat legalitas kepengacaraan Denny ke lembaga dimana dia bernaung. Ini masih belum bicara soal statemen Menkopolhukan Pak Mahfudz MD, yang minta aparat  penegak hukum untuk memeriksa Denny.

Sosok Denny bisa jadi tambah terpuruk, akibat hujatan masyarakat. Sebelum MK ambil keputusan saja, nama baik Denny sudah digoyang-goyang karena cuitannya itu. Apalagi pada kondisi sekarang ini. Dimana isi cuitan sangat berbeda dibanding keputusan MK. Maka melihat semua rangkaian peristiwa diatas, apa yang pernah disampaikan Pak SBY beberapa waktu lalu, patut kita pinjam narasinya. Ternyata TUHAN TIDAK SUKA kepada cuitan Denny..Heheeeeee....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun