Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hikmah Sholat Tarawih Malam Kedua Puluh Dua

12 April 2023   08:45 Diperbarui: 12 April 2023   08:49 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramadhan 1444 Hijriyah, Sumber Foto NU Online

Susah adalah suatu kondisi negatif. Dimana manusia mengalami masa sulit, sukar dan berat menjalani kehidupan. Jika berhubungan dengan sebuah pekerjaan atau kegiatan, maka melakukannya perlu keluarkan tenaga dan pikiran ekstra. Ikhtiar sekuat-kuatnya, melebihi usaha lain. Istilah bombastis yang sering digunakan orang untuk menggambarkan hal ini misalnya "Hingga Berdarah-darah".

Bingung ada dalam konteks yang sama dengan susah, negatif. Cuma lebih dekat pada kondisi psikis. Yaitu akal pikiran. Dari berbagai banyak literature, kata bingung punya banyak arti. Seperti hilang akal, tak tahu apa yang mesti dilakukan, pusing soal arah mata angin, gugup, tak mengerti tentang sesuatu dsb.

Kondisi susah dan bingung amat dihindari oleh manusia. Tapi sebenarnya tak perlu ditakuti. Sebab ada manusia lain yang siap membantu keluar dari dua permasalahan itu. Yang membantu bisa jadi para tetangga, sanak famili dan teman karib. Hanya saja, yang demikian ini berlaku saat keadaan alam semesta masih normal. Kalau sudah tiba hari kiamat, beda lagi ceritanya.

Anda tahu, saat kiamat manusia pada sibuk memikirkan diri sendiri. Jangankan hingga menggerakkan kaki dan tangan atau anggota tubuh lain untuk saling menolong diantara mereka. Terlintas sebagai ide saja, tidak akan. Mengapa, karena ketika itu masing-masing menghadapi problematika serupa. Susah dan bingung. Tiap orang sama-sama dilanda kesulitan teramat sangat dan hilang akal tak punya solusi.

Lha bagaimana tidak, wong saat kiamat keberadaan matahari hanya "sejengkal" di atas kepala. Panasnya luar biasa. Pastinya otak di kepala jadi mendidih. Sementara itu, kaki tanpa alas dan badan telanjang bulat. Meski telanjang, baik pria maupun wanita tak ada lintasan di benak untuk saling melirik. Dari saking susah dan bingungnya memikirkan diri sendiri.

Lalu bagaimana mengatasi problem saat kiamat..? Satu-satunya jalan hanyalah pertolongan dari Allah. Ya benar. Cuma "intervensi" dari-Nya yang dapat membebaskan umat manusia dari perasaan susah dan bingung. Dan pertolongan itu bisa manusia temukan momentumnya pada tarawih nanti malam kedua puluh dua.

Sebab hikmah sholat tarawih malam kedua puluh dua adalah, saat kiamat manusia di selamatkan dari segala macam kesusahan dan kebingungan. Dalilnya sebagaimana berikut ini..:

Screenshot dati jatim.nu.or.id
Screenshot dati jatim.nu.or.id
Pada beberapa bilangan malam sebelumnya, telah disampaikan keutamaan sholat tarawih terkait hidup manusia setelah pindah ke alam akhirat, termasuk saat kiamat tiba. Misalnya hikmah tarawih di malam kesepuluh, dua belas, tiga belas, empat belas, enam belas dan sembilan belas. Semoga saja, untuk yang kedua puluh dua nanti malam, kita tetap diberi kesempatan untuk melaksanakannya. Amiinn..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun