Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hikmah Sholat Tarawih Malam Kesembilan

30 Maret 2023   08:19 Diperbarui: 30 Maret 2023   08:46 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramadhan 1444 Hijriyah, Sumber Foto NU Online

Sebagai manusia, hamba Allah yang paling taat adalah Nabi. Tak satupun dari perintah Allah, baik kecil maupun besar, yang di abaikan. Apalagi dilupakan. Jikapun melakukan kesalahan, maka tanpa menunggu waktu lama, Nabi segera bertaubat. Tidak seperti kita ini. Sering lupa kewajiban dan menunda-nunda minta ampun. Maka tak salah jika Nabi di sebut manusia pilihan.

Siapakah Nabi itu..? Dalam banyak literatur diterangkan, bahwa Nabi adalah seorang utusan Allah untuk menyampaikan wahyu. Yaitu kabar gembira atau basyir kepada umat manusia. Namun demikian, disamping Nabi dikenal juga istilah Rasul. Posisinya sama dengan Nabi. Sebagai utusan Allah. Karenanya, sama dengan Nabi, seorang Rasul pastilah bukan orang sembarangan.

Meski ada kesamaan, terdapat perbedaan cukup mencolok diantara keduanya. Beberapa perbedaan itu bisa di identifikasi sebagai berikut : Pertama, walau diperbolehkan tapi Nabi tidak diharuskan menyampaikan wahyu kepada umat manusia. Sedangkan Rosul wajib. Kedua, ajaran Nabi dikhususkan bagi satu golongan umat tertentu. Sedangkan ajaran Rasul untuk seluruh umat manusia.

Ketiga, Nabi bertugas meneruskan dan mengokohkan syariat dari Nabi sebelumnya. Sedangkan Rosul membawa syariat baru. Keempat, Nabi tidak dibekali sebuah kitab suci. Sedangkan seorang Rosul punya kitab suci. Kelima, Rosul pastilah berasal dari golongan Nabi. Sedangkan Nabi belum tentu seorang Rosul.

Keenam, jumlah Nabi lebih banyak dibanding bilangan Rosul. Ada beberapa versi tentang hal ini. Menurut HR Ahmad yang di dhoifkan Ibnu Katsir dalam Kitab Bidayatun Nihayah, Nabi berjumlah 124 ribu orang. Dan 315 diantaranya adalah Rosul. Masih berdasar riwayat HR Ahmad dari Al Hakim, ketika ditanya seorang sahabat, Rosul Muhammad SAW pernah menjawab bahwa jumlah Rosul 300 sekian.

Sementara itu, jumlah Nabi dan Rosul yang sangat familier dan terkenal dikalangan kaum muslimin hanya 25 orang saja. Mengapa sangat jauh dari hitungan diatas..? Ini tak lepas dari ajaran islam itu sendiri. Yang mewajibkan para penganutnya untuk mengenal nama Nabi dan Rosul sebatas 25 orang itu. Diawali oleh Nabi Adam dan diakhiri Nabi Muhammad SAW. Selebihnya tak perlu.

Lalu bagaimana sikap kita sebagai muslim..? Alangkah baiknya tak perlu berpolemik soal perbedaan jumlah tersebut. Karena ada yang lebih penting untuk dibicarakan. Yaitu tentang hikmah sholat tarawih malam kesembilan. Apa hubungannya dengan kuantitas Nabi dan Rosul...? Hubungannya adalah : seorang muslim yang melakukan sholat tarawih malam kesembilan bagaikan ibadah kepada Allah seperti ibadahnya para Nabi dan Rosul.

Screenshot dari jatim.nu.or.id
Screenshot dari jatim.nu.or.id
Anda tahu, kedudukan ibadah Nabi dan Rosul teramat jauh bedanya dibanding kita yang tak lain hanya sebagai manusia biasa. Ibadah para manusia pilihan itu ada jaminan diterima oleh Allah. Sementara ibadah kita belum tentu. Nilainya juga tidak sama. Satu kali ibadah Para Nabi dan Rosul, sama dengan ratusan kali, atau bisa jadi ribuan kali dari ibadah yang kita lakukan.

Lalu coba anda bayangkan, berapa banyak pahala yang didapat saat kita tarawih untuk yang kesembilan kalinya nanti malam sebagaimana dalil diatas. Sungguh teramat besar. Jangankan sampai menghitung nilai pahala seluruh Nabi dan Rosul. Sebanding dengan ibadah Kanjeng Nabi Muhammad seorang saja, sudah luar biasa. Apalagi semua Nabi yang mencapai ratusan ribu dan Rosul yang ratusan orang. Dahsyat sekali bukan......

Bagaimana saudara-saudara. Anda tertarik...? Kalau saya iya.. Saya pastikan, nanti malam semua agenda tak penting akan saya tinggal atau pending. Demi meraih kedudukan dan nilai ibadah para Nabi dan Rosul. Apalagi ini kesempatan yang hanya bisa diraih dalam rentang waktu setahun sekali. Sangat sayang kalau dilewatkan. Anda yang kebetulan satu frekwensi bersama saya, silahkan mendatangi majelis-majelis jamaah sholat sunnah tarawih.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun