Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PAN Ancam PDIP, Prabowo Diminati Musra, Anies Direpotkan AHY

2 Maret 2023   07:58 Diperbarui: 2 Maret 2023   07:59 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sumber Foto Kompas.com

Ketiga Anies Baswedan. Politisi terakhir yang saya sebut ini beda jauh dibanding Ganjar dan Prabowo. Jika mereka berdua merupakan simpatisan atau kader partai, maka Anies non partisan. Dalam arti bukan merupakan anggota salah satu partai politik. Namun demikian, Anies mendapatkan “rejeki” di capreskan oleh partai “milik” Surya Paloh. Yaitu Nasdem. Rencananya, nanti akan bersama Demokrat dan PKS membentuk Koalisi Perubahan.

Cuma, gerak langkah Anies rupanya belum fokus menapaki perjalanan menuju pendaftaran ke KPU. Sedari awal, Anies “direpotkan” oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Sang Ketum ini minta jatah Cawapres. Sementara Nasdem dan Anies sendiri kelihatan kurang berkenan. Maunya, figur cawapres di ambilkan dari tokoh diluar partai calon teman koalisi.

Banyak figur yang digadang-gadang oleh Nasdem dan potensial untuk jadi pendamping Anies Baswedan. Ada nama mantan Panglima TNI Jenderal Purnawiran Andika Perkasa. Tapi yang paling kuat adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Masalahnya sekarang, meski Khofifah kuat, posisinya tidak menentukan dalam soal jadi tidaknya Koalisi Perubahan. Di partai, Khofifah bukan siapa-siapa.

Dan ironisnya, disitu AHY-lah yang jadi kunci. Lewat partainya Demokrat, AHY punya daya tawar lebih tinggi di banding Khofifah. Jika tak ada Demokrat, sama halnya Koalisi Perubahan bubar. Anies dan Nasdem bisa gigit jari. Sementara pada posisi lain, AHY dan Demokrat nampak ngotot. Alasannya, figur AHY mampu mengalahkan tokoh lain dalam jajak pendapat sebagai cawapres.

Bagaimana nanti ending dari semua perjalanan  menuju pilpres 2024 itu..? Mari kita ikuti terus. Tapi yang perlu digarisbawahi, hasil survei terhadap ketiga capres diatas dan beberapa  upaya yang dilakukan bukan jaminan bagi mereka untuk bisa menggantikan posisi Jokowi sebagai presiden pada 2024. Penyebabnya, bisa karena gagal mendaftar akibat persoalan partai pengusung tak cukup syarat. Atau bisa juga karena kalah rebutan vox pop.

Lalu siapa diantara Ganjar, Prabowo dan Anies yang merupakan idola anda..? Jika sudah punya pilihan, saran saya jangan di full-kan rasa simpati anda kepada mereka bertiga. Saya khawatir, jika terlalu “ngebet”, anda akan frustasi. Karena idola anda tak jadi nyalon akibat kondisi masih gonjang-ganjing seperti sekarang ini. Kalau saya sich masih tunggu siapa diantara ketiganya yang sukses mendaftar ke KPU. Baru tentukan pilihan..Heheeeeee….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun