Itu sekaligus menepis anggapan negatif banyak orang. Yang bisa jadi di sematkan kepada para elit kedua partai. Sebagaimana diketahui, beberapa koalisi yang ada sekarang ini, tak terkecuali KIR, lagi sibuk membicarakan figur. Alotnya mengambil keputusan merupakan tanda. Bahwa antar elit saling adu kuat menyodorkan nama. Bahkan sampai ada yang menggunakan bahasa “pokoknya”.
Akhirnya, yang muncul ke permukaan adalah pandangan negatif terhadap Partai politik. Yang awalnya dipersepsi punya tujuan positif, justru melakukan pembangkangan. Mestinya sibuk membicarakan kepentingan rakyat, ini malah repot rebutan jabatan. Tak kelar-kelar untuk waktu yang lama lagi. Lalu kapan saatnya partai politik kembali fokus pada tugas-tugas mulia..?
Peresmian Sekber Gerindra PKB, yang oleh Huda sekaligus dipercaya dapat menelorkan paket capres cawapres, bisa dijadikan antitesis pandangan negatif tersebut. Lebih spesifik lagi memberi kesan. Bahwa para elit kedua partai dalam waktu lebih cepat ternyata mampu menyingkirkan ego masing-masing. Tak mau main otot-ototan sebagaimana koalisi partai sebelah misalnya.
Anda tahu kan. Baik Prabowo maupun Cak Imin sama-sama di capreskan oleh partai politik masing-masing. Kalau keduanya tetap bersikukuh dengan alasan membawa amanat partai, bisa rusak itu KIR. Karena itu, jalan keluarnya adalah salah satu diantara keduanya memang harus ada yang mengalah. Turun grid menjadi cawapres.
Kalau tidak, nasib KIR bisa seperti PDIP serta realitas yang terjadi pada Nasdem, Demokrat dan PKS. Hingga kini, PDIP tak kunjung umumkan paket kandidat. Megawati kelihatan masih belum bisa menurunkan ego. Tetap enggan melirik Ganjar Pranowo. Ya tak mengapa memang mengulur-ulur waktu. Cuma makin lama, kesan yang ada akan tambah negatif.
Begitu pula yang terjadi pada rencana koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS. Yang kalau jadi akan diberi nama Koalisi Perubahan dan hendak mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Masing-masing elit partai tak juga kunjung memutuskan nama cawapres. Penyebabnya, otot-ototan antara mencawapreskan Ketum Demokrat, Ahmad Heryawan atau figur selain keduanya.
Akhirnya, mari kita tunggu hasil peresmian Sekber Gerindra PKB. Sebagai bukti kongkrit, bahwa Gerindra PKB bukan partai yang suka rebutan jabatan. Khususnya pada posisi capres. Lebih-lebih, pada momentum itu juga akan diserahkan hasil rumusan Ijtimak Ulama Nusantara. Tentu ini menjadi bahan sangat berguna bagi Gerindra untuk secepatnya ambil keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H