Ada pertanyaan, pihak mana yang patut disalahkan kalau Capres Nasdem Anies Baswedan tak bisa ikut pilpres 2024..? Yang pantas dituding adalah diri sendiri atau pihak lain..? Soal ini patut di kemukakan. Agar publik pemilik vox pop tahu pokok masalahnya. Jika perkiraan tersebut benar-benar terjadi.
Pada sisi lain, melihat perkembangan yang ada, bukannya lebih mendekat, jarak antara Anies sebagai capres dengan upaya memenuhi syarat presidential threshold kelihatan tambah menjauh. Menjadikan problem yang dihadapi makin terasa berat. Ibarat kata, yang satu belum kelar diatasi, muncul lagi masalah berbeda.
Dua pendapat saya tentang hal tersebut adalah pertama, memang disengaja karena masuk dalam skenario strategi politik. Artinya, partai seperti Nasdem, Demokrat dan PKS yang rencananya akan membentuk Koalisi Perubahan atau KP untuk mengusung Anies, sengaja menciptakan "kegaduhan". Agar sering dibicarakan oleh publik. Ya hitung-hitung kampanye gratis.
Kedua, memang senyatanya terjadi demikian. Artinya, memang faktual ada konflik. Yang naga-naganya amat sulit untuk dipecahkan oleh ketiga partai. Untuk yang pertama tak perlu kita perpanjang. Saya rasa ini sah-sah saja. Sudah biasa itu terjadi di dunia politik. Bahkan bagus malah. Namun terhadap yang kedua, menarik untuk dibicarakan lebih jauh.
Lagi-lagi saya harus menyinggung soal cawapres, calon pendamping Anies, sebagai masalah krusial yang hingga kini tetap menggelayut di KP. Demokrat ingin Ketumnya AHY yang jadi. PKS tetap kukuh mendorong Ahmad Heryawan. Tapi Nasdem kelihatan tak minat pada keduanya. Bahkan terkesan juga ingin menyodorkan nama cawapres sendiri.
Rocky Gerung, seorang pengamat politik, tokoh oposisi yang senantiasa menyampaikan kritik pedas kepada pemerintahan Jokowi dan akrab dengan sebutan dungu, di kanal youtubenya menyatakan, ketentuan tentang sosok yang akan jadi wakil presiden Anies Baswedan tergantung pada mahar politik. Rencananya, mahar itu hendak dibagi didepan.
Seperti apa bentuknya, tak ada penjelasan lebih rinci. Cuma masalahnya sekarang, bagaimana kalau mahar tersebut ternyata tak kunjung mendapat kesepakatan. Bisa ditebak, Anies dan Nasdem akan terkunci. Tak bisa bergerak lebih jauh mengejar koalisi lawan yang, bisa jadi, pada perkembangan kedepan sudah akan masuk ke pintu KPU untuk mendaftar capres cawapres.
Sudah sampai disitu..? Masih belum. Nasdem ternyata bikin "ulah" kembali. Tak cukup yang kemarin-kemarin dengan hanya minta cawapres diputuskan bertiga, kini partai "milik" Surya Paloh itu kasih syarat tambahan buat Demokrat dan PKS. Adalah Ahmad Ali, salah seorang Wakil Ketua Partai yang menyampaikan syarat tambahan. Jika ingin KP terus berlanjut.
Disarikan dari Tempo.co 21 Januari 2023, Ali minta agar Demokrat dan PKS bersikap lebih tegas dan tanpa kompensasi. Mau menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai capres secara suka rela dan terbuka. Tanpa ada embel-embel cawapres di belakangnya. Rupanya, Nasdem melihat kedua partai itu belum pernah sekalipun melakukan hal yang demikian.
Kata Ali menjelaskan, pernyataan yang selama ini dilontarkan para elit partai selalu menyertakan  nama cawapres di belakang capres Anies. Selalu saja Anies digandeng dengan si A atau dengan si B. Nasdem tak mau itu. Maunya, partai calon teman koalisi (Demokrat PKS) sudi mendeklarasikan Anies sebagai capres seorang diri. Urusan cawapres nanti dibicarakan bertiga.