Ada harapan baru soal nasib masa depan Koalisi Perubahan yang di gagas oleh Nasdem, Demokrat dan PKS. Dalam waktu dekat, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh akan ketemu bersama duduk dalam satu meja.
Cuma ketika melihat maksud pertemuan, ada beda pernyataan dari petinggi Nasdem Hermawi Taslim dan Juru Bicara PKS Muhammad Kholid. Disarikan dari laporan Tempo 6 Januari 2023, Hermawi Taslim menyampaikan tujuan pertemuan adalah membahas finalisasi deklarasi. Juga akan membahas soal pendamping calon presiden Anies Baswedan yang akan diusung pada pilpres 2024.
Sementara itu, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan pertemuan SBY, Salim dan Surya akan membahas rencana koalisi ke depan, isu-isu kebangsaan dan kenegaraan. Untuk masalah cawapres Anies Baswedan, dibicarakan oleh Tim Kecil secara lebih mendalam dan detail. Dan bukan oleh para tokoh sentral sebagaimana disampaikan oleh Hermawi Taslim.
Soal nama pendamping Anies sebenarnya masuk kategori penting dan krusial. Menurut saya, tak bisa dipandang sepele. Karena menentukan bisa lanjut atau bubarnya perjalanan Koalisi Perubahan. Selama belum ada kata sepakat, kondisinya tetap akan seperti saat ini. Tak ada kepastian. Ibarat kata, “mati enggan, hiduppun tak mau”.
Jadi wajar, jika pembahasannya harus ada di tingkat para elit. Yakni oleh SBY, Salim Segaf dan Surya Paloh. Kalau cuma tingkatan Tim Kecil, rasanya kurang kapabel. Mengingat puncak tertinggi pemegang otoritas ketiga partai, ya para elit itu. Bukan level dibawah mereka. Jika dipaksakan, khawatir jadi percuma. Karena bisa saja para elit memveto keputusan Tim Kecil. Yang tak mungkin bisa dihambat oleh siapapun.
Mengapa sampai ada beda pernyataan soal penentuan otoritas cawapres Anies..? Dugaan saya, karena belum ada sosialisasi matang diantara ketiga partai. Masing-masing punya agenda sendiri-sendiri. Menyimak pernyataan Hermawi Taslim dan Muhammad Kholid, nantinya Nasdem lewat Paloh ingin cawapres Anies masuk agenda pembicaraan. Sementara PKS lewat Salim, maunya diserahkan pada Tim Kecil saja.
So, mari kita tunggu saja bagaimana kelanjutan rencana pertemuan tersebut. Tapi dari sisi keberlangsungan koalisi, apalagi hingga bicara finalisasi, sangat-sangat prospektif. Akan membuat terang benderang nasib Anies sebagai capres Nasdem. Juga sekaligus mempertegas posisi Demokrat dan PKS. Hingga kedepan, bisa segera disusun langkah lanjutan.
Rupanya, beberapa kali pertemuan yang selama ini sudah di laksanakan oleh Tim Kecil dan beranggotakan pengurus Nasdem, Demokrat dan PKS, belum menyentuh hal-hal prinsip. Apalagi hingga menghasilkan keputusan tentang pendamping Anies. Bisa jadi, Tim Kecil dilanda kegamangan. Sementara konstituen dibawah sudah tak sabar ingin kepastian.
Ini senada dengan harapan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Menurutnya, masyarakat memang ingin agar rencana perkawanan ketiga partai politik secepatnya bisa dideklarasikan. Masyarakat sudah tak sabar menyongsong perubahan di tahun 2024. Dimana representasinya memang hanya ada di Demokrat, Nasdem dan PKS.
Disamping ada kepastian, hasil pertemuan ketiga tokoh yang nanti dilanjutkan acara deklarasi, akan menjadikan Anies sebagai milik bersama. Bukan lagi milik satu kelompok seperti selama ini terjadi. Anda tentu masih ingat. Ketika turun ke bawah, yang di bawa Anies cuma Partai Nasdem. Sementara Demokrat PKS kelupaan. Jika sudah diputuskan bertiga, soal kelupaan tak kan terjadi lagi.
Timbal baliknya, nama Anies sebagai capres yang di usung oleh Nasdem juga akan di sosialisasikan secara bersama-sama. Baik oleh Demokrat maupun PKS. Jadinya kompak bukan..? Dengan demikian, tak akan ada lagi persepsi negatif. Bahwa Nasdem dapat lebih strategis, yakni capres. Sementara Demokrat atau PKS hanya kebagian cawapres atau menteri di kabinet.
Yang menarik juga untuk di ungkap adalah keinginan untuk menambah teman koalisi. Menurut Hermawi selanjutnya, meski anggota Koalisi Perubahan terdiri dari Nasdem, Demokrat dan PKS, masih terbuka kemungkinan jika ada partai lain yang ingin bergabung. Untuk kemudian bersama-sama ada di belakang capres Anies tarung rebutan vox pop di pilpres 2024.
Mungkinkah..? Menurut saya agak sulit. Ada beberapa alasan yang jadi latar belakang. Pertama, beberapa partai yang saat ini sudah tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu macam Golkar, PPP dan PAN dan Koalisi Indonesia Raya atau KIR besutan Gerindra dan PKB, relatif sudah menemukan tempat yang pas. Jika salah satu ingin keluar dan masuk ke Koalisi Perubahan, pasti mikir dua kali.
Memang benar, PKB di KIR terlihat masih “goyang”. Tapi dalam pandangan saya, itu hanya merupakan salah satu strategi menggelitik Gerindra dan Prabowo. Agar lebih semangat dan tambah greget melirik Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Begitu gelitikan tersebut sukses, maka PKB dengan sendirinya akan istiqamah di KIR.
Kedua alasan tak enak ke Jokowi. Selama ini, eksistensi Anies Baswedan, Demokrat dan PKS dikenal sebagai lawan politik presiden. Terutama di koalisi pemerintah. Bagaimanapun juga, bergabung ke Koalisi Perubahan sama artinya dengan berteman dengan lawan politik Jokowi. Ya seperti fakta yang terjadi pada Nasdem belakangan ini. Pasca mencapreskan Anies Baswedan.
Gerindra, Golkar, PKB, PPP dan PAN tentu tak ingin fenomena yang terjadi pada Nasdem juga menimpa mereka. Mendapat persepsi negatif dari konstituen karena berubah haluan. Dari kawan menjadi lawan. Apalagi kalau melihat rencana Jokowi belakangan ini untuk mereshuffle kabinet. Pindah haluan jadi kawan Nasdem, pasti menjadi alternatif yang akan di pikir seribu kali.
Bagaimana PDIP? Dengan cara mewacanakan duet Anies-Puan sebagaimana pernah muncul beberapa waktu lalu..? Heheeeeeee.. Untuk yang ini tambah jauh lagi. Disamping adanya pertimbangan sebagaimana alasan kedua tadi, juga karena tambahan 2 alasan berikut ini. Bersama Demokrat susah sebab ada “permusuhan” abadi. Dengan PKS, sangat tak mungkin karena perbedaan ideologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H