Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrat PKS Mulai Tekan Nasdem-Paloh

25 Desember 2022   09:29 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:56 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makin dekat pemilu presiden, tambah menarik manuver partai politik. Salah satunya yang dilakukan oleh PKS. Tak di sangka, PKS berani melancarkan pressure terhadap calon teman koalisi. Terang-terangan memberi tekanan pada Partai Nasdem. Yang kapan hari berbuat “nekat” mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Apa bentuk tekanan PKS terhadap Nasdem..? Pertama, adakan pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tanpa melibatkan Ketum Nasdem Surya Paloh. Ya benar. Sekitar empat hari lalu, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al-Jufri silaturahmi pada SBY di Cikeas Bogor.

Disarikan dari berbagai sumber, Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut Salim-SBY membahas isu penundaan pemilu. Yang belakangan di hembuskan lagi. Terutama oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Senada, Juru Bicara PKS Pipin Sopian juga menyampaikan hal yang sama. Cuma dalam bahasa sedikit berbeda. Menurut Pipin, Salim-SBY membicarakan salah satunya terkait pembatasan kekuasaan.

Tapi saya tak yakin Salim-SBY cuma bicara itu. Dugaan kuat, juga intens meneropong perkembangan pilpres 2024. Utamanya tentang sikap Partai Nasdem belakangan ini. Yang terkesan makin menafikkan keberadaan Demokrat dan PKS dalam koalisi. Nasdem kelihatan tak “meng-orangkan” kedua partai yang juga penentu krusial lanjut tidaknya Anies daftar capres ke KPU.

Anda tentu masih ingat. Dulu saat putuskan Anies sebagai capres, Surya Paloh sepertinya tak melibatkan Salim-SBY. Nasdem mainnya nyalip ditikungan. Tanpa membunyikan klakson lagi. Apa buktinya..? Deklarasi oleh Nasdem atas keputusan itu, yang tidak di hadiri oleh pengurus elit Demokrat-PKS adalah merupakan jawabannya.

Kini dalam soal cawapres, naga-naganya juga demikian. Tak ada angin tak ada hujan, tahu-tahu elit Nasdem singgung sosok mantan Panglima TNI Andika Perkasa. Sebagai cawapres potensial yang layak mendampingi Anies Baswedan. Padahal jauh sebelum muncul nama Andika, Demokrat-PKS sudah lebih dulu sodorkan nama AHY atau Aher.

Ketemunya Salim-SBY tanpa Surya Paloh jelas menimbulkan pertanyaan. Memang benar Pipin kasih alasan cukup masuk akal. Bahwa ketidak hadiran Ketum Nasdem itu karena yang bersangkutan sedang di luar negeri. Jadi, dari segi waktu dan kesempatan tak memungkinkan. Bisa dimaklumi oleh Salim-SBY, kalau Paloh “tak diharap” bisa kumpul bareng.

Cuma melihat posisi Demokrat, PKS dan Nasdem dalam soal nasib koalisi, tak bergabungnya Paloh tergolong janggal dan aneh. Ingat, eksistensi ketiga parpol sangat strategis. Mestinya selalu bersama. Lalu mengapa untuk membahas sesuatu yang penting, Salim-SBY-Paloh sampai tak bisa kumpul bareng. Apakah hendak balas dendam atas apa yang telah di perbuat Nasdem..?

Yang kedua. Adanya inkonsistensi PKS tentang penyebutan kriteria dan nama capres. Tentang hal ini, Pipin Sopian menyatakan PKS sudah memutuskan ada tiga kriteria. Yang nantinya menjadi pegangan bagi Majelis Syuro partai dalam memilih figur. Siapapun sosoknya, mesti sesuai dengan tiga kriteria tersebut.

Pipin mengurai. Capres yang akan di usung oleh PKS harus disukai atau dicintai oleh rakyat, berpotensi menang, punya jiwa nasionalis religius dan merupakan sosok yang menjadi simbol perubahan. Pipin menyampaikan beberapa kriteria tersebut saat ditemui para wartawan di daerah Pancoran Jakarta Selatan (Kompas.com, 23/12/2022).

Namun Pipin tak mengeluarkan bocoran, siapa diantara beberapa nama yang saat ini selalu masuk jaring lembaga survei, sesuai dengan kriteria capres parpolnya. Pipin cuma mengatakan, para anggota Majelis Syuro Partai dan Presiden PKS telah menyimpan nama di kantong baju politik masing-masing. Tentu akan dikeluarkan ketika waktunya sudah tiba nanti.

Apa yang dilakukan Pipin sebenarnya bertolak belakang dengan peristiwa serupa beberapa waktu sebelumnya. Anda tahu, sekitar bulan Agustus 2022 lalu, Presiden PKS Akhmad Syaikhu sebenarnya sudah menyebut tentang beberapa kriteria capres PKS. Isinya sama persis sebagaimana disampaikan oleh Pipin. Tak ada beda sedikitpun.

Kelebihannya, ketika itu Akhmad Syaikhu terang-terangan menyebut nama Anies Baswedan. Kandidat capres yang belakangan ternyata “dicaplok” oleh Nasdem. Dikutip dari DetikSulsel, 21/08/2022, tutur Syaikhu, “Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam kriteria figur calon presiden (capres) yang akan diusung partainya di Pilpres 2024”.

Gayung bersambut. Penyampaian Syaikhu ditanggapi antusias oleh Anies. Saat pidato pada kegiatan jalan sehat dalam rangka HUT RI ke-77 RI oleh DPW PKS DKI Jakarta pada Minggu (21/8) di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Anies ucapkan terima kasih. Anies bahkan mendoakan PKS. Agar jadi yang terdepan pada Pemilu 2024 mendatang.

Masalahnya sekarang, mengapa Pipin tak lagi menyebut nama Anies Baswedan sebagaimana ditegaskan oleh Presiden PKS Akhmad Syaikhu, justru pada saat sudah di capreskan oleh Paloh. Ditambah lagi, Nasdem malah mencarikan cawapres bernama Andika Perkasa. Yang jelas-jelas ada diluar usulan nama-nama yang direkomendasikan PKS dan Demokrat. Ada apa Brow Pipin..?

Itulah yang kita tunggu. PKS yang awalnya aktif membawa-bawa figur Anies sebagai capres ideal, kini ogah berterus terang. PKS bersama Demokrat justru mulai berani keroyok Nasdem. Apa yang diharap..? Keyakinan saya, agar ada perubahan sikap dari Partai Nasdem dan Surya Paloh. Dari yang selama ini merasa capres-cawapres milik sendiri, turun tensi menjadi milik bersama PKS-Demokrat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun