Sedang jalan-jalan. Sepedaan sambil olahraga. Kebiasaan tiap minggu yang jarang saya tinggal. Bisa refresing mendinginkan otak dan pikiran. Karena sepanjang rute terlihat pemandangan hijau nan asri. Sejuk rasanya. Selain itu, juga dapat menyegarkan badan. Jadinya fit dan selalu sehat. Men Sana In Corpore Sano, kata pepatah Latin. Artinya, “Didalam badan yang sehat, terdapat jiwa yang sehat pula”.
Tak disangka, ketemu spanduk capres-cawapres 2024. Bergambar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir. Pak Ganjar sebagai capres. Sementara pasangannya Pak Erick cawapres. Juga ada tulisan “Jatim Hebat, Indonesia Maju”. Ditambah ajakan dalam bahasa Jawa “Kudu Konco Dewe”. Yang artinya “Harus teman Sendiri”.
Ada juga slogan JARIK. Singkatan dari Ganjar Erick. Sepertinya penegasan dan penguatan. Bahwa kandidat yang layak mengganti Pak Jokowi nanti di 2024 adalah pasangan ini. Yang lain tak masuk hitungan. Kudu minggir dulu. Mungkin karena dianggap tak berkualitas. Apalagi jika harus mengemban tugas berat meneruskan program pemerintah yang kini sudah jalan.
Kayaknya, spanduk JARIK sudah menyebar cukup merata di daerah saya. Khususnya Tapal Kuda. Provinsi Jawa Timur bagian timur. Saya saja, sepanjang sepedaan tadi menemukannya di dua lokasi. Sayang ditempat satunya rusak menggelantung. Talinya lepas. Tak mungkin saya ekspose. Tapi kata beberapa teman yang sempat saya hubungi, spanduk serupa juga ada terpasang wilayah mereka.
Ketemu JARIK, saya lalu teringat Zulkifli Hasan atau Zulhas Ketua Umum DPP PAN. Partai politik teman Golkar dan PPP di KIB atau Koalisi Indonesia Bersatu. Menilik laporan Kompas TV tanggal 02/12/2024, Zulhas mengatakan PAN sedang mempertimbangkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai capres dan cawapres di pilpres 2024.
Alasannya, Gubernur Jawa tengah tersebut senantiasa menempati ranking teratas dalam tiap survei oleh beberapa lembaga kredibel. Selain itu, Ketua Umum PAN juga singgung nama Erick Thohir. Meski tak kasih alasan karena hasil survei, nama Pak Erick sebagai cawapres senantiasa mengemuka di sejumlah pengurus PAN di pelbagai wilayah provinsi.
Melihat fakta-fakta diatas, beberapa spanduk JARIK yang saya yakin juga sudah terpasang di wilayah provinsi lain, merupakan respon pernyataan Zulhas selaku Ketua Umum PAN. Yang kemudian ditangkap secara apik oleh para pendukung Ganjar dan kader PAN dibawah. Jadi, pertimbangan PAN sebut nama Ganjar kemarin, nampaknya bukan isapan jempol. PAN sangat serius mencapreskan Ganjar.
Bicara soal PAN dan Zulhas, tak bisa lepas dari dinamika hubungan dengan Presiden Jokowi sebagai petahana. Meski agak terlambat, PAN merupakan partai pendukung pemerintah. Ada dalam satu barisan bersama PDIP, Gerindra, Golkar dan PKB. Maka tak heran jika partai berlambang matahari terbit dominan biru ini tak kikuk mengusung nama Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.
Anda tahu, dua-duanya merupakan tokoh publik di pemerintahan yang cocok dalam perspektif Jokowi. Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sering mendapat previlage dari Jokowi. Disebut sebagai capres saat ada acara Projo di Semarang, lalu diberi kode “rambut putih”, hingga diajak naik bareng satu mobil di RI-1.
Meski belum kelihatan ada perlakuan istimewa macam Pak Ganjar, tapi Pak Erick tergolong akrab disamping Jokowi. Pada beberapa kesempatan, sering diberi tugas khusus menangani satu perkara. Selain itu, kinerja sebagai Menteri BUMN dinilai bagus oleh Presiden. Maka melihat semua itu, rasanya Pak Jokowi tak keberatan atas keputusan PAN mencawapreskan Erick sebagai pasangan Ganjar.