Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Otak-atik Jika Capres-Cawapres Prabowo-Ganjar Naik Jadi Kandidat

27 November 2022   08:12 Diperbarui: 27 November 2022   08:16 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Sumber Foto Kompas.com/Kristianto Purnomo

Lalu darimana kira-kira pasangan Prabowo-Ganjar berangkat daftar pilpres ke KPU..? Jika Ibu Megawati setuju, yang paling strategis ya pastilah lewat PDIP. Banyak keuntungan kalau jadi fakta. Pertama, suara PDIP bisa tambah meroket. Kedua, dapat mengkader Ganjar untuk nanti dinaikkan jadi capres pada 2029. Ketiga, hubungan PDIP Megawati dengan Jokowi tetap harmonis.

Terus gimana nasib PKB, mengingat sudah lebih dulu ikat koalisi dengan Gerindra bahkan ada MoU..? Kalau Cak Imin legowo demi kebesaran partai, rencana paket Prabowo-Ganjar makin tak terbendung. Akan tambah jos. Dan saya kira merupakan langkah terbaik bagi PKB. Meski tak dapat cawapres, partai warisan Gus Dur ini masih bisa dapat kuasa “otak-atik” posisi menteri sesuai keinginan. Yakin saya, Gerindra PDIP tak keberatan.

Andai sodoran paket Prabowo-Ganjar tak direspon oleh PKB maupun PDIP, masih ada peluang lain. Gerindra bisa lakukan lobby ke PPP dan PAN. Dengan catatan, keduanya lepas dari Koalisi Indonesia Bersatu. Terlebih, dipelbagai daerah telah muncul dukungan kepada Ganjar. Baik dari para kader PPP maupun PAN. Pengurus DPP tingkat pusat tinggal menyambungkan saja. Insya Allah bukan pekerjaan sulit.

Kalau lobby tersebut sukses, dapat memaksa Golkar lakukan pilihan sangat rumit. Ikut ajakan Gerindra harus rela lepas Airlangga sebagai capres. Tidak ikut, bisa sendirian ditinggal oleh PPP dan PAN. Yang agak bagus, kalau gabung ke PDIP. Usung paket Airlangga-Puan atau Puan-Airlangga. Cuma, peluang menangnya kecil. Karena elektabilitas keduanya rendah. Makanya saya sebut “agak bagus”.

Golkar gabung ke Nasdem, Demokrat dan PKS..? Menurut saya agak berat. Terutama dari sisi Golkar. Disamping harus rela dukung Anies sebagai capres, masih belum tentu dapat cawapres, akibat rebutan sama AHY atau Aher. Terlebih dengan PKS. Platform Partai Golkar tak maching. Sebab PKS terkenal lebih dekat ke golongan “kanan”.

PKB sendiri, jika lepas dari Gerindra dan tak mau gabung dengan PDIP-Golkar atau prediksi koalisi keduanya, bisa meneruskan wacana kemarin sebelum ikat MoU dengan Gerindra. Apa itu, kembali ajak PKS. Tentu dengan konsekwensi mau terima keputusan Nasdem capreskan Anies. Apa ada peluang dapat cawapres.? Sebagai alternatif atasi rebutan posisi calon RI-2 antara AHY Aher, ini merupakan jalan tengah yang realaistis. Mengingat ranking PKB lebih tinggi dibanding ketiga partai itu.

By the way, kalau beberapa hitungan saya diatas jadi kenyataan, pada pilpres 2024 mendatang akan muncul tiga kandidat capres-cawapres. Yaitu pasangan Prabowo-Ganjar yang diusung oleh Gerindra, PPP dan PAN. Lalu ada Puan-Airlangga atau dibalik Airlangga-Puan oleh PDIP Golkar. Serta paket Anies-Cak Imin oleh gabungan Nasdem, PKB, Demokrat dan PKS. Bagaimana senyatanya..? Mari kita tunggu bersama-sama. Sambil tersenyum lihat para elit politik saling sindir, sikut dan senggol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun