Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keretakan Nasdem Demokrat PKS Mulai Terkuak

11 November 2022   08:37 Diperbarui: 11 November 2022   08:49 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi kepada PDIP. Jelas mustahil. Meskipun dulunya memang ada beberapa diantaranya yang sempat menjalin perkawanan dengan PKS. Macam Gerindra dan PAN. Baik ketika pilpres tahun 2014 maupun 2019. Tapi setelah keduanya gabung kedalam pemerintahan Jokowi, bahkan membentuk teman koalisi sendiri, mereka semua kelihatan kurang “sudi” mendekat ke PKS. Fakta lain, malah ikut memperkuat jalannya pemerintahan Jokowi.

Siapa sebenarnya oligarki pemodal besar yang ada ditubuh Demokrat atau Nasdem..? Mardani tak menyebut nama. Dan sayapun tak mau berandai-andai. Cuma kalau pernyataan Mardani benar, maka apa yang terjadi ditubuh Koalisi Perubahan merupakan masalah sangat mendasar, serius dan prinsip. Kalau ibarat penyakit, serupa dengan jenis kanker. Sangat sulit untuk disembuhkan. Kecuali pakai ongkos besar buat kemotherapi atau diamputasi.

Penyakit oligarki jelas ancaman bagi kelangsungan hidup Koalisi Perubahan. Bisa bubar ditengah jalan itu koalisi. Bahkan sebelum deklarasi. Terlebih, PKS tak mau kehilangan materi negosiasi dan prinsip partai. Diketahui, sejak awal materi negosiasi yang diajukan PKS ke Tim Kecil meliputi platform pembangunan, strategi pemenangan, line up kabinet dan capres-cawapres. Hingga kini ke empatnya belum juga memuaskan PKS.

Selanjutnya, prinsip partai adalah batu sandungan berikutnya bagi Koalisi Perubahan. Terutama soal penyakit oligarki pemodal besar sebagaimana disinggung tadi. Menurut saya, PKS akan kukuh mempertahankan itu semua. Apalagi, PKS sekarang sadar dan sudah paham. Bahwa Nasdem tak mungkin berangkat sendiri daftarkan capres Anies ke KPU. Bagaimanapun juga, Nasdem tetap butuh satu atau dua parpol.

PKS dikenal sebagai partai yang sampai detik ini masih berseberangan dengan pemerintahan Jokowi. Meskipun ditinggal oleh Gerindra dan PAN yang kemudian masuk kabinet, kedepan saya kira PKS akan tetap di posisi itu. Hingga sampai masanya Pak Jokowi lengser. Karena tak mungkin maju lagi sebagai kandidat akibat terbentur regulasi.

Dilain sisi, pilpres 2024 adalah kesempatan paling besar bagi PKS, dan tentunya Demokrat juga, untuk mulai “bersenang-senang” mengenyam nikmatnya jadi bagian dari pemerintah. Ya tentunya jika Koalisi Perubahan yang digagas bersama Nasdem menang perebutan vox pop. PKS sadar, tak mungkin bisa dapat “kue paling enak”. Kecuali pertahankan ekspektasi. Karena yang punya presiden adalah Nasdem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun