Fakta-fakta tersebut sangat cukup sebagai bukti. Bahwa KIR Gerindra PKB sudah punya paket. Yaitu capres-cawapres Prabowo-Cak Imin. Yang menurut saya, tak mungkin dibantah lagi.
Apalagi digeser oleh figur lain, walau ada partai baru yang ada rencana ingin bergabung. Ibarat pepatah suami istri, saat ini mungkin hanya maut yang bisa memisahkan duet mereka.
Seperti yang sudah sering saya singgung pada beberapa tulisan terdahulu, koalisi yang paling solid dan tak mudah digoyang tak lain adalah KIR. Pertemanan KIB milik Golkar, PPP dan PAN masih rentan.
Sebab belum ada putusan final soal paket. Apalagi rencana Nasdem, Demokrat, dan PKS. Yang ini malah didera dua persoalan sekaligus, yakni figur cawapres Anies dan masalah pasang surut internal ketiganya.
Sebaliknya, untuk KIR Gerindra-PKB malah sudah ada rencana mendirikan Sekretariat Bersama atau Sekber. Sekaligus tentukan lokasi Kantor.
Kata Jazilul Fawaid lebih rinci, “Ini akan kami mulai dengan meresmikan sekretariat bersama. Dalam waktu dekat mudah-mudahan diawal November ini, kan tinggal mengatur kursi, dan lain lain di Menteng” (Tempo.co, 30/10/2022).
Perkembangan yang makin bagus tentu perlu dipelihara terus menerus. Hingga nanti sampai pada momentum pendaftaran paket ke KPU, masa kampanye dan puncaknya penentuan vox pop oleh publik tanggal 14 Pebruari 2024.
Sekarang, jika ingin menang, tinggal bagaimana KIR menjaga kondisi agar tetap stabil. Juga harus diimbangi kecerdikan menangkap momentum.
Dimaklumi, menjaga kondisi akan lebih sulit dibanding menciptakan. Ini memang hukum alam. Sesuatu yang belum ada lalu hendak diadakan, adalah upaya yang mudah dilakukan.
Namun begitu tercipta, repotnya setengah mati untuk dipelihara. Apalagi didunia politik. Yang penuh intrik dan trik menjegal lawan. Beratnya pasti minta ampun.