Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Part-2: Otak-atik Cak Imin Puan sebagai Duet Prabowo

8 September 2022   07:01 Diperbarui: 8 September 2022   07:07 2250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cak Imin-Puan, Foto Dok. Twitter Muhaimin Iskandar, Via Kompas.TV

Sebelumnya sudah disampaikan tentang trah atau nasab Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Puan Maharani. Dua politisi nasional ini merupakan keturunan tokoh besar. Cak Imin cucu ulama NU KH. Bisri Syamsuri. Sementara Puan cucu Bung Karno. Hanya saja, dari segi orasi politik Cak Imin lebih baik dibanding Puan. Sekarang mari kita lihat dari sudut yang lain.

Dari segi menghadapi tantangan, belum ada masalah signifikan yang sempat dihadapi oleh Puan. Soal meningkatnya karir Ibu Ketua DPR RI ini juga relatif "lancar-lancar" saja. Seakan sudah disediakan jalan mulus pakai "aspal" terbaik. Masih menggunakan "mobil" kelas premium lagi. Hingga, kemanapun hendak bepergian, tinggal jalan saja. Tak perlu repot tolah-toleh kanan kiri cari uang bensin misalnya.

Saya melihat, dari mulai awal meniti karir sebagai politisi, jadi Anggota DPR RI beberapa periode, duduk sebagai Menteri  dan hingga kini menempati posisi puncak pimpinan legislatif, rasanya dijalani Puan dengan sangat gampang. Nyaris tanpa saingan. Mungkin karena posisi ibunya, Megawati. Bisa jadi juga, karena bantuan dari kolega sesama anggota PDIP.

Beda dengan Puan, Cak Imin punya riwayat lebih teruji dan terbukti sangat kuat menghadapi berbagai tantangan. Masalah cukup besar yang layak untuk dijadikan parameter adalah perseteruannya dengan kelompok Gus Dur, saat PKB dilanda perpecahan dan isu korupsi kardus durian. Fakta yang muncul, ketiga masalah sangat-sangat pelik tersebut sukses dilewati oleh Cak Imin.

Kita tahu sendiri kan, hingga kini Cak Imin tetap menduduki kursi Ketum PKB. Meskipun sempat di goyang karena dianggap merebut partai Gus Dur. Saat dilanda perpecahan periode tahun 2008-2009, suara PKB memang sempat turun drastis, akibat banyak pendukungnya ramai-ramai pindah ke Partai Kebangkitan Nasional Ulama atau PKNU. Namun kini, bukan hanya suaranya yang kembali lagi. Bahkan PKB menempati peringkat empat besar hasil pemilu 2019.

Soal isu korupsi yang dikenal dengan istilah kardus durian, juga mampu diselesaikan dengan baik oleh Cak Imin. Entah apa yang terjadi sebenarnya, kita sama-sama tak tahu. Tapi faktanya, hingga saat ini Ketum PKB tersebut masih bisa bergerak bebas, melakukan aktifitas kepartaian dan kenegaraan. Kalau Cak Imin politisi kaleng-kaleng, tantangan krusial kardus durian itu tentu sudah membunuh karir politiknya.

Terus terang, sukses menghadapi berbagai tantangan merupakan point tersendiri bagi seorang politisi. Kemampuan ini adalah modal sangat berharga, jika kelak naik posisi menempati jabatan pimpinan negara. Lha bagaimana bisa sukses menghadapi berbagai problem kebangsaan, jika soal-soal internal dilingkup partai atau masalah pribadi saja tak mampu diselesaikan dengan baik.

Baca juga: Puan Ketemu Prabowo

Anda tahu, persoalan yang dihadapi manusia hakikatnya adalah sebuah ujian. Makin banyak ujian yang diterima, tentu tambah matang pula kepribadian, kejiwaan dan inisatif dalam menyelesaikan masalah. Dalam konteks ini, harus diakui bahwa ujian yang dihadapi Puan relatif lebih ringan dibanding Cak Imin. 

Ibarat jalan yang pernah dilewati, punya Mbak Puan mulus tak bergelombang. Sebaliknya yang Cak Imin, penuh batu kerikil, lumpur cair, naik turun dan banyak tikungan tajam pula.

Dalam konteks tersebut harus diakui, bahwa sebagai pimpinan parpol Cak Imin punya pengalaman menghadapi ujian lebih kompleks dibanding Mbak Puan. Dari segi proses menanjaknya nama dan karir Puan di PDIP maupun pemerintahan, juga belum sebanding jika diukur dengan perjalanan yang dialami Cak Imin. Dalam pandangan saya, faktor "keberuntungan" lebih menguat ada di figur Puan, dibanding Cak imin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun