Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Yang Perlu Disiapkan Jika Skema Fully Funded Berlaku

30 Agustus 2022   07:58 Diperbarui: 30 Agustus 2022   08:01 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Persiapan Dana Pensiun, Foto Dok. Topik Pilihan Kompasiana

Kabar bahwa Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani mengatakan para pensiunan adalah beban bagi negara, cukup membuat terpukul sebagian ASN (termasuk TNI Polri) yang hendak masuk usia purna tugas. Terlebih, setelah menerima info lebih lengkap bahwa skema pensiun akan dirubah dari Pay As You Go ke Fully Funded, mungkin ada yang tak nyenyak tidur.

Diluar bayangan selama ini, ketika pensiun tidak lagi direpotkan oleh soal financial bulanan. Tinggal tunggu tanggal muda, pergi ke Bank, cairkan dana, beres dah. Simple, anti ribet dan pikiran tenang. Selanjutnya, bisa melakukan aktifitas lain sambil menikmati masa pensiun. Sebagai pengganti aktifitas yang sempat hilang saat masih aktif sebagai ASN, ya sekaranglah waktunya melakukan kompensasi.

Kebetulan, saya ada beberapa tetangga dan kenalan yang profesinya ASN. Sebagian diantaranya akan purna tugas. Setidaknya, hal-hal diluar bayangan itulah yang mereka diskusikan menanggapi pernyataan Bu Menteri ketika bertemu saya. Namun yang masa pensiunnya agak lama, juga punya pemikiran yang sama. Mempertanyakan, bagaimana nanti jika dana pensiun diberikan full sekaligus..?

Umumnya, mereka khawatir terjebak perilaku konsumtif seperti dulu dialami oleh warga dibeberapa daerah. Yang dapat kompensasi uang ratusan juta bahkan milyard-tan rupiah. Namun akhirnya ludes dan malah menyisakan masalah. Mengapa bisa terjadi demikian..? Karena mereka membelanjakan uangnya untuk keperluan konsumtif, bukan produktif.

Anda tentu masih ingat warga Tuban yang ramai-ramai borong mobil baru. Karena dapat uang ganti untung pembebasan lahan proyek kilang minyak New Grass Root Refinery and Petrochemical. Juga warga Klaten yang tak mau kalah beli mobil mewah, usai jadi miliarder setelah dana imbalan pengganti tanah yang kena Jalan Tol cair.

Perilaku yang sama ditunjukkan pula oleh warga Subang, setelah uang kompensasinya turun karena lahannya kena proyek Bendungam Sadawarna. Dan terakhir, cerita warga kampung miliarder Sleman yang bisa mengantongi dana hingga Rp 12 miliar dari proyek tol Yogya-Bawen. Untung sebagian warga Sleman masih ada yang berpikir panjang. Selain beli mobil, juga ada yang beli tanah.

Anda tahu, sebagian diantara "orang kaya baru" itu kini ada yang bangkrut. Mengapa, karena tak punya standard dan kompetensi mengelola dana besar yang didapat secara tiba-tiba. Terbiasa pegang uang senilai paling banyak 1 digit, lalu dapat yang hingga 3 digit. Terkejutlah hati dan akal. Tak sempat terpikirkan untuk tengadah sedikit lihat masa depan. Akhirnya, yang ada gelap mata. Pokoknya, mana yang disuka langsung borong. Butuh atau tidak, berguna atau mubadzir, tak jadi soal.

Itulah salah satu ke khawatiran calon pensiunan yang selama ini terbiasa mengandalkan gaji rutin tanpa ada kegiatan ekonomis lain, bila skema dana purna tugas di ganti menjadi Fully Funded. Sebaliknya, lain cerita bagi ASN yang punya nalar bisnis. Atau mereka yang sebelumnya memang sudah aktif mengisi waktu kosong diluar jam kerja, dengan cara usaha tambahan agar ada uang masuk selain gaji bulanan. Bagi mereka ini, rencana pemberlakuan skema Fully Funded disambut antusias. Sangat gembira. Kata mereka, "Ini dia peluang menambah pundi-pundi harta karun untuk nantinya diwariskan pada anak cucu".

Sekedar flashback kebelakang, disarikan dari CNBC Indonesia, 18 Pebruari 2022, soal Fully Funded ini pernah disinggung oleh Deputi Bidang SDM Aparatur Kemen PANRB Alex Denni. Dari keterangan Alex, saya gambarkan setidaknya terdapat dua kondisi yang bakal terjadi pada ASN sehubungan dengan rencana pemberlakuan skema pengganti Pay As You Go itu.

Pertama, skema fully funded hanya akan diterapkan bagi ASN/PNS yang baru direkrut. Sementara untuk yang sudah bekerja lebih dulu, tetap menggunakan skema pensiunan lama, yaitu pay as you go. Ini tentu melegakan, sekaligus jawaban atas kekhawatiran para ASN yang tergolong tak punya feeling "putar uang" sebagaimana beberapa tetangga dan kenalan saya diatas. Bisa dipastikan, kondisi mereka aman-aman saja. Uang pensiunan tetap diterimakan secara rutin tiap bulan hingga akhir hayat dikandung badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun