Partai final Piala AFF U-16 2022 mempertemukan Indonesia versus Vietnam. Laga akan berlangsung pukul 20.00 WIB di stadion Maguharjo Sleman, Yogyakarta. Sebelum laga final, didahului pertandingan memperebutkan juara ketiga pada pukul 15.30 WIB, antara Thailand versus Myanmar.
Jangan remehkan Vietnam yang punya julukan The Golden Star itu. Meskipun pada pertandingan babak penyisihan group Indonesia menang dengan skor 2-1. Namun perlu diingat, kemenangan itu menyisakan empat catatan penting. Pertama, Indonesia kebobolan lebih dahulu. Ya benar, lewat tendangan pinalti oleh Nguyen Cong Phuong menit ke-42, Vietnam suskes membobol gawang U-16 Indonesia.
Setelah sebelumnya pemain Tim Garuda Rizdjar Nurviat, yang mencoba mengamankan bola dari pemain Vietnam didalam kotak penalti, dijatuhi hukuman oleh wasit karena dianggap melakukan pelanggaran. Memang benar, hukuman pinalti itu kontroversi. Namun tetap harus dijadikan catatan tebal oleh pelatih Bima Sakti.
Kedua, juga soal pelanggaran didalam kotak terlarang. Pada babak kedua, wasit melihat pemain U-16 Indonesia Rizdjar Nurviat Subagja melakukan kontak dengan Timnas U-16 Vietnam Le Dinh Long Vu. Ini tidak dibenarkan oleh wasit.Â
Karena itu, Vietnam diberi hadiah tendangan pinalti. Lagi-lagi ini kontroversi. Alhamdulilah, kiper Garuda U-16 dapat mengatasi pinalti Vietnam. Kalau tidak, akan lain ceritanya. Bisa-bisa Indonesia kesulitan masuk semifinal. Atau bahkan mungkin jauh lebih buruk lagi. Tidak lolos.
Ketiga, pada menit 87 Vietnam juga sempat membobol gawang Indonesia. Untungnya, gol itu dianulir wasit. Karena dianggap lebih dulu terjadi pelanggaran. Wasit Warintorn Sassadee asal Thailand melihat, tepat saat kiper Indonesia Andrika Fathir Rachman menangkap bola, seorang penyerang Vietnam bernama Phan Thanh Duc Thien, melakukan tindakan berlebihan. "Sengaja" menabrak Andrika dari belakang. Akibatnya, bola lepas dari genggaman kiper Indonesia dan meloncat masuk gawang.
Keempat, serangkaian kejadian diatas menunjukkan kondisi lini belakang timnas Indonesia layak di evaluasi. Misal soal gol Vietnam. Meskipun cuma sebiji, tetap tidak bisa menghambat petugas untuk merubah angka dipapan skor. Dari 0-0, menjadi 0-1 untuk keunggulan Vietnam.
Diakui atau tidak, itu jelas merupakan salah satu keteledoran pemain belakang kita. Jangankan sampai berbuah gol, apapun alasannya, dapat menembus pertahanan hingga masuk kedalam kotak terlarang saja, sudah menunjukkan kelebihan pemain Vietnam, dan sekaligus juga menampakkan kelemahan pemain kita. Artinya, pasukan lini belakang Timnas Garuda Muda sangat-sangat mudah ditembus tim lawan.
Sebaliknya, secara keseluruhan Tim U-16 Vietnam tidak bisa dianggap enteng. Menilik perjalanan dari awal hingga maju ke final, kemampuan Vietnam menunjukkan grafik membaik. Memang benar. Sebagaimana diawal tadi, sebelumnya Garuda U-16 kita mampu menundukkan Vietnam dengan skor tipis 2-1.
Tapi ingat, saat bersua Singapura di Stadion Sultan Agung Bantul, Vietnam menang dengan gol cukup telak. Yaitu 5-1. Berikutnya di stadion yang sama, Filipina dihajar 5 gol tanpa balas. Dan yang mengejutkan, pada laga semifinal di Stadion Maguwoharjo Sleman, pada Rabu 10 Agustus 2022 sore hari, Timnas Vietnam justru mampu menundukkan U-16 Thailand. Dengan skor 2-0.