Saat ini masuk tahun ajaran baru. Musim sekolah menerima murid kelas rendah. Para orang tua sibuk mencari sekolah terbaik. Demi mempersiapkan masa depan generasi penerus. Jangan sampai mereka menerima pendidikan yang keliru. Kalau itu sampai terjadi, alamat menimbulkan masalah.Â
Dalam skala kecil, mungkin hanya terjadi di lingkup keluarga. Tapi untuk skala lebih besar, yang mendapat masalah bisa jadi bangsa atau negara. Demikianlah, betapa penting pengaruh pendidikan bagi generasi penerus.
Mencari sekolah terbaik juga demi mewujudkan harapan. Baik yang diimpikan oleh orang tua maupun anak-anak. Keduanya saling terkait satu sama lain.Â
Pertama, harapan orang tua. Secara idealis orang tua pasti ingin anak-anaknya menjadi manusia yang barguna bagi agama, bangsa dan negara. Berakhlak mulia serta mampu menjaga mereka kelak, saat masuk usia sepuh. Jangan sampai, anak-anak menjadi lupa. Mengakibatkan hidup orang tua jadi terlantar.
Kedua, harapan anak-anak. Secara realistis ini terkait dengan sesuatu yang bersifat pragmatis. Dicari sekolah yang dapat menemukan jati diri anak. Untuk kemudian mengarahkan mereka menuju bidang yang sesuai dengan potensi.Â
Nanti, jika sudah selesai menempuh pendidikan, anak-anak berharap punya profesi hingga jenjang tertinggi. Sebagai akibat hasil pendidikan yang diperoleh mendukung pilihan karir  yang di incar.
Bagaimana agar harapan orang tua dan anak-anak tercapai sesuai keinginan..? Ini ada enam point yang patut diperhatikan oleh bapak dan ibu. Utamanya saat mengawal putra putri menampuh pendidikan. Enam point tersebut ada di kitab Taklimul Mutaallim. Sebuah kitab klasik yang umum dijadikan rujukan oleh banyak pondok pesantren di Indonesia.Â
Taklimul Mutaallim tergolong sebagai kitab tasawuf. Dikarang oleh seorang ulama besar bernama Imam Az Zarnuji. Beliau hidup sekitar akhir abad 12 dan awal abad 13. Sekitar tahun 1195-1243 M. atau 591-640 H. Masuk masa keempat periode pertumbuhan dan perkembangan islam.
Berikut pendapat beliau, sebelum menempuh pendidikan anak-anak mesti memiliki modal mencari ilmu. Dimana, modal ini wajib menjadi perhatian orang tua.Â
Apa saja modal itu..? Pertama kecerdasan. Artinya berakal. Anak-anak tidak dalam kondisi "sakit", atau mengalami gangguan jiwa. Kecerdasan dimaksud baik yang sudah ada pada anak sebagai potensi, maupun yang terbentuk melalui proses campur tangan manusia dan lingkungan.