Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Reuni FATAR IAI. Nurul Jadid Angkatan 1991 Tahun 2022

2 Juni 2022   08:14 Diperbarui: 2 Juni 2022   08:14 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emak-emak Alumni Fatar Lagi Narsis, Photo Dok. Alumni Fatar

Anda ingin 8 kebaikan..? Seperti misalnya murah rejeki, tak putus tali persaudaraan, menjadi makhluk mulia, butuh panjang umur, muncul sikap empati, menjaga kerukunan, dijauhi dari api neraka dan tambah dekat kepada Allah..? Saya tunjukkan caranya, yaitu jalin silaturahim. Jangan sampai hilang atau lepas.

Banyak versi menjalin silaturahim. Bisa berbentuk macam-macam. Salah satunya, adakan reuni. Seperti yang dilakukan oleh Alumni Mahasiswa FATAR/Fakultar Tarbiyah Institut Agama Islam Nurul Jadid/IAINJ Paiton Probolinggo, angkatan 1991 kemarin, tanggal 1 Juni 2022. Alhamdulilah, perguruan tinggi ini sekarang berkembang pesat. Kalau dulu masih berupa institut, sekarang sudah menjadi universitas. Namanya Universitas Nurul Jadid. Disingkat UNUJA.

Reuni adalah sebuah forum pertemuan oleh satu komunitas. Kembali berkumpul, guna menjalin silaturahim. Bagi Alumni Fatar 1991, reuni bukan hanya sekedar ingin mendapat 8 kebaikan sebagaimana diatas. Tapi yang lebih penting adalah mendoakan para guru, masyayikh, ustad dan semua muassis Ponpes Nurul Jadid. Karena berkat doa dan bimbingan dari para beliau, alumni Fatar bisa mendapat barokah hidup yang luar biasa.

Saling Tolong Sesama Alumni, Photo Dok. Alumni Fatar
Saling Tolong Sesama Alumni, Photo Dok. Alumni Fatar
Tahun ini, merupakan reuni yang kelima kalinya. Tempatnya di rumah sahabat Zainul Arifin Kabupaten Probolinggo. Tentu tuan rumah berharap, para alumni bisa hadir kompak. Itu idealnya. Tapi seperti biasa, ada sahabat yang berhalangan. Karena terbentur kegiatan lain yang tidak bisa ditinggal. Semoga ditahun berikutnya, yang hadir bisa lebih kompak lagi. Aminn..

Pengalaman berkesan dan tak terlupakan dari reuni ke-5 tahun ini adalah sikap dan perilaku para alumni yang tidak berubah. Masih sama seperti ketika ada di pondok dulu. Tetap humoris, supel, saling tolong, dan meminjam istilah anak-anak muda sekarang, narsis. Terutama alumni perempuan. Tentu istilah yang terakhir ini bukan dalam makna negatif ya. Tapi positif. Yakni suatu keadaan dimana seseorang merasa kagum dan bangga terhadap dirinya. Disini, yang dimaksud adalah kagum karena pernah menjadi bagian dari Alumni Fatar 1991. Dan sekaligus bangga, karena pernah di didik, dibimbing dan diarahkan oleh para guru masyayikh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Emak-emak Alumni Fatar Lagi Narsis, Photo Dok. Alumni Fatar
Emak-emak Alumni Fatar Lagi Narsis, Photo Dok. Alumni Fatar
Mengenang sikap-sikap baik para alumni saat masih dipondok, seakan terulang kembali ketika bertemu sahabat di forum reuni. Ini terlihat jelas waktu ada sahabat terkena masalah ban mobil bocor terkena paku. Masalah bisa selesai dengan baik, berkat bantuan sahabat Waid. Demikian pula ketika lepas acara, ada sahabat yang sakit. Doa kesembuhan kompak dipanjatkan oleh para alumni. Agar secepatnya pulih kembali.

Itu hanyalah sekelumit beberapa gambaran positif. Belum yang lain. Untuk menunjukkan betapa rasa empati serta saling tolong diantara para alumni, tidak pernah hilang hingga sekarang. Dan ini yang paling berkesan. Saat tiba acara makan. Ternyata, gaya, model dan jumlah porsi yang masuk ke perut, masih juga sama. Tidak berubah. Tetap dalam porsi banyak. Modelnya juga masih gaya keroyokan. Persis saat makan di pondok dulu, jika ada wali santri datang membawa kiriman nasi gulung.

Jangan Sebut Alumni Fatar, Jika Makannya Cuma Sedikit, Dok. Photo Alumni Fatar
Jangan Sebut Alumni Fatar, Jika Makannya Cuma Sedikit, Dok. Photo Alumni Fatar

Namun demikian, ada juga yang berbeda. Yakni umur yang makin "dilirik" oleh malaikat maut dan kondisi fisik yang kelihatan "sedikit" berubah. Ada yang makin gemuk, meskipun ada pula yang tetap kurus. Rambut kelihatan sedikit warna warni. Dan penglihatan yang dulu ketika memandang sesuatu langsung nampak jelas, tanpa upaya sedikitpun, sekarang harus ada sedikit usaha. Baru kelihatan, kalau mata agak dimicingkan sedikit.

Terima kasih kepada Sahabat Zainul Arifin. Sudah bersedia menjadi tuan rumah. Semoga reuni ke-5 tahun ini bisa membawa barokah bagi para alumni. Dan berharap agar tahun depan, acara reuni lebih sukses lagi. Amiinn...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun