Ada seorang ahli kedokteran muslim. Kelahiran Bukhara Uzbekistan tahun 980 M. Namanya Abu Al-Husayn ibn Abdillah ibn Sina. Biasa dijuluki Ibnu Sina.Â
Di dunia barat, terkenal dengan sebutan Avicenna. Beliau memperkenalkan satu teori kesehatan yang cukup populer. Bahwa sakit tidak hanya disebabkan oleh kondisi fisik, namun juga oleh jiwa.
Dalam bahasa latin, teori Ibnu Sina dikenal dengan kalimat : Mens Sana In Corpore Sano. Artinya : "didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat". Untuk menjaga kesehatan dan mengatasi penyakit, Ibnu Sina memiliki tiga tips.Â
Ketiganya merupakan panduan cukup jitu dan sering dikutip oleh berbagai ahli kesehatan. Pertama, Kepanikan Adalah Separuh Penyakit. Kedua, Ketenangan Adalah Separuh Obat. Ketiga, Kesabaran Adalah Awal Dari Kesembuhan
Dua tahun kemarin, selagi pandemi covid-19 lagi ganas-ganasnya, para ahli kesehatan memang menyarankan, agar pasien terpapar covid-19 tidak panik.Â
Bersikap lebih tenang dan mengurangi beban pikiran. Makanya, selain diberi obat medik, pasien yang dikumpulkan disatu tempat, juga diterapi model konseling kejiwaan.Â
Olah raga diluar ruangan, bercanda dengan sesama penderita dan sebagainya. Semua dilakukan, agar pasien lebih rileks. Beban pikiran menjadi ringan. Tips macam ini, diharapkan diikuti pula oleh mereka yang belum terpapar. Sebagai langkah antisipasi.
Lepas dari itu, alhamdulilah saat ini Indonesia dinilai salah satu negara terbaik dalam menangani virus. Presiden Joko Widodo mengatakan, gotong royong menjadi kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Pemerintah pusat hingga ke tingkat kelurahan, kata Jokowi, secara bersama-sama bergotong royong mengatasi wabah penyakit mematikan yang berasal dari Provinsi Wuhan di Tiongkok itu.(BeritaSatu, 29 Maret 2022)
Berhubung kondisi makin membaik, maka pada Selasa sore (17/05), dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker ketika berada di luar ruangan dan sedang dalam keadaan tidak padat. Akan tetapi, ada 3 golongan masyarakat yang tetap disarankan menggunakan masker, yakni (1) berkegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik; (2) usia lanjut atau 60 tahun ke atas; dan (3) jika memiliki penyakit bawaan atau komorbid (Kompasiana, 18 Mei 2022)
Atas anjuran pelonggaran masker. tentu ada pihak yang merasa senang. Meskipun tak dapat dipungkiri, terdapat pula yang kurang nyaman. Biasalah. Namanya kebijakan. Tidak mungkin seratus persen mampu memuaskan semua orang. Pro kontra pasti muncul.