Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Saat Ini yang Penting Hasil, Bukan WFH

12 Mei 2022   07:03 Diperbarui: 12 Mei 2022   07:09 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu seorang designer yang sangat tergantung pada kolaborasi atau umpan balik dari sebuah tim. Terus videographer yang tugasnya mengangkut peralatan berat dan mahal. Terakhir, sebagai Top level (Board of director, VP, CEO), yang karena satu alasan tertentu sulit memimpin staf dari jarak jauh.

Yang paling berpengaruh terhadap keberhasiln WFH tentu saja adalah soal sinyal internet. Memang benar, untuk sebagian wilayah Indonesia, utamanya di perkotaan, soal ini bukan masalah besar. 

Dimana-mana, hampir tiap sudut perkotaan, sudah berdiri tower provider dari berbagai brand perusahaan telpon seluler. Yang menandakan bahwa ditempat-tempat itu, kekuatan sinyal internet cukup besar. Bukan lagi jenis 4G apalagi hanya 3G. Tapi sudah meningkat ke 5G. Maka dapat dipastikan, untuk wilayah-wilayah tersebut, WFH akan berjalan sangat efektif dan efisien. Sukses tanpa kendala.

Namun bagaimana dengan ASN yang hidup diwilayah-wilayah belum terjangkau sinyal internet..? Jelas hal ini merupakan hambatan tersendiri. Jangankan hendak buka google. Mau telpon saja, susah. 

Mesti jalan jauh cari sinyal. Karena itu, WFH ASN 2022 sebaiknya jangan dijadikan kebijakan yang bersifat menyeluruh. Untuk segenap wilayah Indonesia. Tanpa terkecuali. Tapi harus dilokalisir sesuai kondisi lapangan. Jika nanti pada suatu saat WFH akan dijadikan pola kerja yang bersifat pakem, mulai sekarang sebaiknya pemerintah perlu mengambil langkah-langkah serius, "menekan" operator seluler agar mengoptimalkan pendirian tower BTS disetiap sudut wilayah Nusantara.

Indonesia sebenarnya relative sukses menangani pandemic covid-19. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pernah menyampaikan bahwa, Indonesia menjadi satu dari lima negara di dunia yang berhasil menurunkan kasus Covid-19 secara signifikan. Empat negara lainnya yakni India, Filipina, Iran, dan Jepang (Kompas.com, 26/11/2021). 

Melihat data tersebut, dalam konteks menejemen pekerjaan, semestinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Meskipun tetap harus waspada, gerakan covid-19 nampaknya sudah mulai bergeser. Dari yang awalnya pandemi, menakutkan, berubah menjadi endemi, sesuatu yang akrab. Rasanya biasa-biasa saja. Sama seperti virus flu yang kita alami sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun