Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Baju Lebaran 2022: Antara Formalisme dan Esensi

16 April 2022   10:00 Diperbarui: 16 April 2022   10:08 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hendak pergi ke acara special seperti pesta, tasyakuran, perayaan hari raya, silaturahim ke sanak saudara atau lainnya...? Bisa ditebak, baju terbaiklah yang akan anda kenakan. Terbaik dari sisi model, warna, kualitas bahan dan mungkin juga harga. Ya, meskipun ini relative tentunya. Tidak sama antara satu orang dengan lainnya. 

Mengapa relative..? Karena pilihan berhubungan dengan selera. Bersifat sangat subyektif. Tergantung pada kondisi masing-masing. Makanya, klaim sebagai baju terbaik bagi sekelompok orang, belum tentu demikian bagi kelompok lain. Akibat perbedaan ini, muncul berbagai model baju. Yang dikenakan secara khusus pada momen atau waktu special tertentu.

Bahkan, selain ada model yang dipakai pada acara bernuansa bahagia, ada juga yang khusus dikenakan pada acara bernuansa duka. Untuk pesta, tidak sama dengan baju yang dikenakan saat acara kematian. Baju kondangan, berbeda modelnya dengan yang dipakai untuk pengajian. 

Demikian juga dari segi waktu. Yang digandrungi saat ini, bisa jadi akan ditinggalkan pada masa mendatang. Yang maching pada satu acara, belum tentu cocok dikenakan pada acara lain.

Pilihan soal model baju adalah budaya. Akan terus berkembang dari masa kemasa. Tentu sudah tidak terhitung jumlahnya, berapa kreasi yang dihasilkan oleh para desainer diseluruh dunia. Mulai dari sebelum revolusi prancis, hingga jaman milenial pada saat ini.

Demikian juga soal model baju lebaran yang dikenakan oleh umat islam. Selera yang sedang trend, baik untuk dipakai oleh kaum muslimin (laki-laki) atau muslimat (perempuan), cenderung mengalami perubahan dari masa ke masa. Contoh tahun ini. 

Mengutip Kompasiana, untuk baju lebaran 2022 sekarang, trend baju lebaran didominasi oleh warna veri peri, emerald, dan broken white. Meskipun umat islam hendak lebaran pakai warna lilac yang menjadi tren tahun lalu, juga tidak masalah. 

Namun yang perlu disadari adalah, bahwa pada suatu ketika, semua trend baju itu akan ditinggalkan. Untuk kemudian, pada akhirnya diganti oleh trend atau warna lain. Demikian seterusnya. Berkembang dan berubah tiada henti.

Namun demikian, dari semua fenomena perubahan model baju lebaran 2022, ada satu hal yang tidak akan pernah berubah. Bahkan hingga nanti di akhir jaman. Yaitu tentang tujuan, untuk apa umat islam harus pakai baju. Tidak lain dan tak bukan hanyalah untuk menutup aurat. 

Mengutip QS. Al-A'raf Ayat 26, "Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya, Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat".

Berdasar kutipan Firman Allah diatas, ada dua tujuan utama mengapa umat islam wajib memakai baju. Pertama adalah untuk menutup aurat. Kedua adalah sebagai perhiasan. Dua-duanya sekaligus sebagai syarat yang tidak boleh ditinggalkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun