Ombak menghempaskan diri ke bibir pantai
Beradu dengan alunan nada seruling klasik negara Khilafah Utsmaniyah
Angin laut Istanbul menampar keras wajah ku
Meminta ku bangun dari kematian
Tujuh ratus dua puluh malam yang lalu
Tangan kekar seorang pria
Memaksa mengambil nyawa ku
Hatinya puas melihat tangisan dan raungan ku
Tubuhku terbujur kaku
Bersimbah darah kepedihan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!