Mohon tunggu...
Nur Faizatus Sholikhah
Nur Faizatus Sholikhah Mohon Tunggu... -

sedang menempuh studi di Institut Pertanian Bogor,salah satu universitas terbaik negara Indonesia. Mengambil konsentrasi di Family and Consumer Science. Bercita-cita ingin bisa terbang tanpa alat. Bangga menjadi anak kelima dari lima bersaudara. Sebuah keluarga besar yg kompak dan saling membantu dalam berbagai hal. Aku mencintai kalian karena Allah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintia (3)

4 Februari 2016   13:48 Diperbarui: 4 Februari 2016   15:43 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Sayang.... Kamu lagi apa? Aku bener-bener kangen kamu... L “

Sayangku... akhir-akhir ini tiba musim penghujan, aktivitasku banyak banget. Aku seringkali kehujanan dan cukup membuat daya tahan tubuhku melemah. Aah... seandainya kamu masih disini, aku pasti bersegera menemuimu. Kamu banyak memiliki ramuan obat dari tingkah menghiburmu. Benar-benar sibuk, kapan aku beristirahat sepertimu? Sungguh lelah. Benar-benar lelah.

Sayangku.... apa disana ada pelangi setelah hujan? Atau bahkan disana tak ada hujan? Atau bahkan kehidupan yang tanpa cuaca apalagi musim? Tapi tumbuhan dan buah-buahan disana sangat subur bukan? Apa kamu sudah melihat semuanya sayang? Semua hal yang belum pernah kulihat, tak terlihat. Seandainya aku pulang, apa kamu akan menemuiku? Apa ingatanmu tentangku masih bisa diterima di duniamu?

Kata temanku, setiap mereka melihatku seperti pula melihatmu. Aah... jika saja kamu berpamitan dahulu. Jika saja kepergianmu tak sebegitu cepat, jika saja ada kesempatan lebih bersama. Sayang... apa kamu sudah makan? Apa makanan disitu rasanya enak? Atau apa kamu masih berpuasa? Bagaimana keadaan di sekitarmu sekarang? Apakah tempat yang begitu indah bak karun? Atau masih terang saja dalam hening lembut?

“Sayang... Kamu lagi apa? Aku bener-bener kangen kamu L”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun