Mohon tunggu...
Rifki
Rifki Mohon Tunggu... -

Doktrin Dan Dogma Memang Begitu kita seakan Takut dan terimidasi olehnya,kita haru melakukan apa yang orang pendahulu kita lakukan yang belum tentu kebenarannya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Indonesian Idol Tidak Transparan

9 Juni 2012   15:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:11 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesian idol sebuah reality show untuk mencari bakat dan talenta suara anak Indonesia. Indonesian Idol tahun ini agak sedikit berbeda dengan tahun lalu karena pada tahun ini berbagai genre musik di usung oleh peserta Idol, mulai dari pop, rock, R n B, Jazz , reggae pun ditampilkan dari para peserta. Sehingga bisa di katakan warna musik Indonesia itu banyak, yang jadi pertanyaan, kok ga ada ya yang bergenre melayu padahal  kita kan orang melayu. mungkin musik melayu akan merendahkan musik indonesia karena katanya tidak berkualitas dan kampungan. katanya lho ya....mungkin karena itu para dewan juri tidak mengambil peserta yang bergenre melayu...

Jika diperhatikan secara seksama ada sesuatu yang aneh dan tidak tranparan dalam acara ini, terutama masalah polling sms. kenapa? ya, karena hasil sms dari para penonton tidak pernah di tayangkan di televisi baik jumlah sms maupun presentase nya.lha jadi kan kita tidak tahu mana perolehan sementara yang unggul dan di bawah. ini bisa jadi ada sesuatu di balik acara ini, artinya acara ini sudah di setting. Seperti minggu lalu saat Sean keluar tereliminasi, itu sudah bisa di tebak biar dia yang keluar dan diselamatkan agar ak veto nya bisa digunakan, tahun lalu juga kayak gitu saat peserta tinggal 4 atau 5 pasti hak veto dipakai.

Pemilihan secara sms pun, dirasa kurang adil juga karena satu orang bisa sms berjuta juta kali tinggal berani  bayar berapa untuk melakukan voting, sebenarnya sms inilah yang menjadi sponsor utama daripada sponsor lain karena pendapatan dari sms ini saya yakin lebih banyak.

Sialnya, kita masih saja tertipu oleh acara seperti ini, kalau sudah di setting kenapa kita musti sms?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun