Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

William dan Kate dari Dusun Tawangsari

29 April 2011   00:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:17 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_105851" align="alignleft" width="220" caption="dari google"][/caption]

Sunarto dan Sunarti seperti William dan Kate. Mereka akan segera menikah. Kebahagiaan terpancar dari mata Sunarti yang tidak mengira bahwa Sunarto berani melamarnya. Kebahagiaan juga dirasakan Sunarto yang setiap hari menggembala sapi dan menggarap sawah milik Juragan Suto.

Kebahagiaan bisa dirasakan oleh calon mempelai ini meskipun amat jauh berbeda dengan yang dialami William dan Kate.

“Kita akan segera kawin, Ti..” kata Sunarto kepada Sunarti.

“Iya Kang Narto. Aku sueneng lho kang..” sambut Sunarti.

“Nanti konco-konco diulemi kabeh lho Ti..”

“Lha iyo to Kang Narto.. kabeh konco-konco karo sedulur diundangi..”

“Mengko aku nanggap campursari Ti.. “

“Eh.. iyo to kang.. aduh.. seneng no.. kabeh tamu mesthi podho seneng atine..”

Ya benar. Sunarto dan Sunarti akan segera kawin, semua teman dan sanak saudara diundang, dan mereka berencana untuk mendatangkan Orkes Campursari, semacam group musik jawa dengan vokalis para sinden yang amat menghibur itu. Mereka berharap semua tamu akan terhibur dengan Musik Campursari. Ada lagu Gethuk.. asale soko telo.. pun ada lagu Stasiun Balapan dan tentu juga Sewu Kutho.. uwis tak liwati..

Andai saja William dan Kate mengundang Campursari, maka aku pasti yang akan mengantarkan sindennya ke Istana Buckingham. Wakakaka..

**

Semua persiapan harus direncanakan dengan matang.

“Ti..” kata Sunarto.

“Opo kang Narto?” jawab Sunarti.

“Nanti kalau listriknya padam, piye Ti?”

“Owalah kang.. kang. Yo menyewa diesel to. Opo Aki.. ngono..”

“Oh.. iyo yo.. Diesele Pak Min kae wae..”

“Lha iyo.. Mosok nggawe listrik PLN. Mengko nek gilir.. repot..”

Hahaha. Mereka berdua sedang membicarakan perihal listrik untuk hajatan. Mereka berencana menyewa diesel milik Pak Min. Untuk berjaga-jaga agar listrik tidak terkena giliran alias blackout. Maklumlah, PLN sering melakukannya di desa kecil yang tak punya daya tawar itu.

Bagaimana dengan Istana Buckingham? Punya genset sendiri kayaknya. Wakakakaka..

**

“Lha mengko nek udan piye Ti?” tanya Sunarto masih gelisah.

“Mengko latarku dipasangi terop no kang..” jawab Sunarti.

“Mbayar no..”

“Lha yo iyo.. nyewo terop..”

“Aduh.. kok mbayar-mbayar terus to?”

“Lha karepmu ki piye to kang? Wong jenenge duwe kajatan yo mesthi ragad..”

Sunarto khawatir perihal kenyamanan para tamu. Sunarti mengatakan bahwa nanti halaman rumahnya akan dipasangi tenda. Menyewa tenda. Sunarto pun khawatir dengan biaya pernikahan mereka. Kok semuanya serba menyewa. Kan ya harus bayar. Sunarti mengatakan bahwa orang punya hajatan itu ya harus modal.

“Lha mengko.. dhuwite soko ngendi?” tanya Sunarto masih gelisah.

“Yo soko wong-wong sing nyumbang kuwi lho Kang.. mbecek.. buwuh..” jawab Sunarti yakin.

Sunarti meyakinkan Sunarto bahwa nanti ada banyak tamu yang menyumbang. Sebagian uang sumbangan itu pasti cukup untuk membiayai sewa terop dan sewa diesel.

Nah kalau di Kerajaan Inggris? Duwit pelaksanaan pernikahan William Kate, dari mana, ya? Coba dech.. tanya sama Ratu Elizabeth 2. Wakakakakak..

Wong kerajaan lhoh. Yo mesthi akeh dhuwite..

**

“Ti..”

“Opo Kang?”

“Mengko aku tak joged-joged sama sinden-sinden campursarine kuwi yo Ti?”

“Lhoh.. kowe ki lak manten to kang.. yo kudu anteng.. tenang karo aku..”

“Lha kepengin jogedan je.. lagune enak-enak..”

“Halah.. yo nonton wae..”

“Sinden’e yo ayu ayu..”

“Walah.. asem kowe ki kang!”

“Eh.. ojo cemburu kowe Ti..”

Sunarto sangat bahagia dan ingin berjoged ria dengan para sinden campursari pada saat acara resepsi pernikahannya dengan Sunarti. Tapi Sunarti keberatan. Sunarto mengatakan bahwa para sinden memang cantik-cantik. Sunarti cemburu mendengarnya.

“Ti.. aku nglirik sinden-sinden ayu.. kowe yo ojo cemburu..”

“Aku cemburu kang..”

“Sing nglirik kan kur mripatku..”

“Walaah..”

“Ning atiku.. tetep kanggo sliramu..”

“Tenan po kuwi?”

“Lha iyo to.. wong aku wis tresno temenan karo kowe..”

Sunarto mengatakan bahwa ia memang suka melirik para sinden campursari yang cantik-cantik itu. Dan Sunarti merasa cemburu. Tapi Sunarto berdalih bahwa yang melirik kan cuma matanya. Tapi hatinya tetap untuk Sunarti. Cintanya tetap untuk Sunarti. Rindunya hanya untuk Sunarti. Wakaka..

Sunarti.. dan Sunarto.. dua mempelai dusun Tawangsari. Yang akan mengikat janji dengan kebahagiaan sejati. Persis William dan Kate di lain belahan bumi. [ ]

Salam Kompasiana,

Mr. President.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun