Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hikmah Besar dari Tragedi Xenia

25 Januari 2012   02:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:29 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah banyak yang membahasnya, sudah banyak yang memberitakan. Maka kejadian Tragedi Xenia bisa amat basi hanya dalam waktu 3 hari. Biarlah kejadian ini basi, tapi hikmah besar disebalik peristiwa ini takkan pernah basi. Hikmah besar akan selalu menjadi pelajaran hidup yang berharga, ditulis dalam prasasti, diulas oleh berbagai generasi. Hikmah besar itu berbunyi,”Hidup tidaklah hanya ditentukan oleh nasib baik atau buruk, tapi juga ditentukan oleh hukum sebab akibat..”

Ada 2 unsur penting yang mendasari kejadian di seluruh alam semesta ini. Unsur pertama yang efektif, dialah keputusan Tuhan, sebuah area dimana Tuhan bekerja. Unsur kedua, tentu saja sebuah area dimana makhluk Tuhan bekerja, berbuat, berulah, dan seterusnya-dan seterusnya.

**

Jika polisi ditanya mengenai mengapa kecelakaan itu bisa terjadi, maka polisi yang bijak akan memberikan keterangan bahwa ada human error, sopir mabuk dan seterusnya. Polisi yang tidak bijak tentu akan berkata,”Oh.. kecelakaan ini sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Yah.. kita terima sajalah.. dan kalau ingin tahu lebih lanjut, tanyakan pada rumput yang bergoyang..” Jika aku jadi Kapolri, polisi seperti ini langsung kupecat. Wakaka..

Efektifitas keputusan kejadian di muka bumi ini memang wilayah kerja Tuhan. Tapi ’mengapa dan bagaimana’ itu bisa terjadi, adalah wilayah kerja makhluk Tuhan. Apa yang dikatakan anggota polisi yang tidak bijak tadi, tentu amat tidak fair. Sebab, dia sama sekali tidak menyinggung faktor ’mengapa dan bagaimana’-nya. Dengan seenak hati dia menyebut takdir Tuhan sebagai kambing blontang.

**

Jika narkoba dan miras yang memabukkan menjadi pemicu kecelakaan, maka marilah berpikir arif. Jauhilah miras dan narkoba, kawan. Masih banyak minuman dan makanan lain yang lebih indah dan eksotis. Minumlah kopi panas dan ketan bakar di pagi yang dingin. Itu amat enak sekali. Atau, minumlah teh hangat dan pisang goreng saja. Itu juga nikmat. Ngapain sich kalian suka nenggak alkohol?

Kalau kalian minta yang lebih berwarna-warni dari segi warna minuman, ya pilih saja es teler. Ada warna hijau alpukat, putih susu, merah cendol, kuning nangka, dan kelapa muda tentunya. Itu luar biasa enaknya, kawan. Apalagi kalau es teler itu digabungkan dengan mie ayam jakarta. Tentu amatlah cocok dan membuat perut kenyang serta bisa tidur nyenyak.

Alkohol hanya akan memperberat kerja ginjalmu, hanya akan membuat matamu melotot semalaman dan membuat pikiranmu semakin kacau saja. Jika kamu cewek dan mabuk gak ketulungan, tidak menutup kemungkinan kamu akan dibawa ke kamar hotel, dilucuti pakaianmu, dan kamu diperkosa bergiliran. Hayoh.. piye kui?? Benar-benar mengerikan, kan? Apalagi kalau sampai diberitakan bahwa seorang kompasianer cewek yang mabuk, telah digilir oleh kompasianer lainnya di sebuah hotel. Nah.. berabe, kan? Wakaka.. -–sumpah! aku tidak ingin memperkosa lho.. wakaka..

**

Yang kedua nich, narkoba. Ngapain juga nenggak ekstasi? Ngisep ganja? Sabu-sabu? Hanya akan nge-fly tapi tetap diam ditempat. Aneh benar. Terbang, tapi tetap duduk atau tiduran. Mending uangmu dibelikan tiket pesawat. Benar-benar fly.. terbang, menuju ke suatu tempat.

Ekstasi, ganja, sabu dan lain-lainnya itu kan mahal. Ngapain uang segitu banyak dibelikan barang-barang kecil tapi mahal. Mending dibelikan kambing, trus ngadain pesta kambing guling di pinggir pantai. Hmmm.. sedap banget itu coy.. ada api unggunnya, coal-coel daging kambingnya, trus ada yang joget-joget reggae, ada yang main ukulele, dan tentu saja harus ada cewek-cewek manis-nya. Tapi tidak boleh colek-colek cewek-ceweknya lho ya.. gak boleh!!! Ya.. aku sih colek dikit aja.. gapapa kan?? Wakaka.. [ ]

Salam Kompasiana,

Mr. President

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun